Intermittent Fasting untuk Pemula: Tips dan Jadwal Diet yang Tepat

27/10/2023, 23:55 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Intermittent Fasting untuk Pemula: Tips dan Jadwal Diet yang Tepat
Intermittent Fasting (Midjourney)
Table of contents
Penulis: Nadya Paramitha
Editor: Nadya Paramitha

Intermittent fasting adalah metode diet yang telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Metode ini melibatkan siklus antara periode puasa dan makan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu intermittent fasting, bagaimana cara melakukannya, jadwal yang dapat Anda ikuti, manfaatnya, dan bagaimana memulainya, terutama jika Anda seorang pemula. Kami juga akan membahas perbedaan antara intermittent fasting dan diet OCD (One Meal a Day).

Apa Itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting adalah metode diet yang melibatkan siklus antara periode puasa dan periode makan. Tujuannya adalah untuk mengendalikan waktu makan Anda dengan pola tertentu. Selama periode puasa, Anda dibatasi dalam makan atau hanya diperbolehkan mengonsumsi jumlah kalori yang sangat sedikit. Sementara selama periode makan, Anda dapat makan dengan bebas.

Baca juga: Merumuskan dan Menjalankan Resolusi Tahun Baru

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Ada beberapa metode intermittent fasting yang dapat Anda pilih sesuai preferensi Anda. Berikut adalah beberapa metode yang paling umum:

  1. Metode 16/8: Anda berpuasa selama 16 jam dan memiliki periode makan selama 8 jam. Contohnya, Anda dapat memulai puasa pada pukul 20:00 dan makan lagi pada pukul 12:00 siang berikutnya.

  2. Metode 5:2: Anda makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan hanya boleh mengonsumsi sekitar 500-600 kalori selama 2 hari sisanya.

    Baca juga: Mengungkap Rahasia Kecantikan: Panduan Lengkap Tipe Kulit dan Ciri-cirinya

  3. Metode Eat-Stop-Eat: Anda berpuasa penuh selama 24 jam, misalnya dari makan malam hingga makan malam berikutnya, satu atau dua kali seminggu.

Jadwal Diet Intermittent Fasting

Jadwal diet intermittent fasting dapat disesuaikan dengan gaya hidup Anda. Ini adalah contoh jadwal yang dapat Anda pertimbangkan:

  • Metode 16/8: Makan dari pukul 12:00 siang hingga 20:00 malam.
  • Metode 5:2: Pilih dua hari dalam seminggu untuk berpuasa, seperti hari Senin dan Kamis.
  • Metode Eat-Stop-Eat: Pilih satu atau dua hari dalam seminggu untuk berpuasa selama 24 jam.

Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Intermittent Fasting

Meskipun intermittent fasting memiliki banyak manfaat, ada beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

Baca juga: Perlengkapan Apa yang Penting Dimiliki untuk Anak Kost?

  1. Terlalu Banyak Asupan Kalori saat Makan: Anda harus tetap memperhatikan asupan kalori selama periode makan.

  2. Tidak Minum Cukup Air: Pastikan Anda tetap terhidrasi selama periode puasa.

  3. Mengabaikan Nutrisi: Saat Anda makan, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi.

Intermittent Fasting untuk Pemula

Jika Anda baru memulai dengan intermittent fasting, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda:

  • Mulailah dengan Metode yang Lebih Ringan: Cobalah dengan metode 12/12 atau 14/10 sebelum beralih ke jendela puasa yang lebih panjang.
  • Berikan Tubuh Anda Waktu untuk Beradaptasi: Saat Anda baru mulai, tubuh Anda mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan pola makan.

Menu Intermittent Fasting

Menu selama periode makan intermittent fasting dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan tujuan Anda. Berikut contoh menu untuk periode makan:

  • Sarapan: Telur rebus, sepiring buah segar, dan sejumput kacang-kacangan.
  • Makan Siang: Ayam panggang, sayuran hijau, dan nasi merah.
  • Makan Malam: Ikan panggang, kentang tumbuk, dan salad.

Manfaat Intermittent Fasting

Intermittent fasting memiliki sejumlah manfaat potensial:

  1. Penurunan Berat Badan: Dengan mengontrol waktu makan, banyak orang berhasil menurunkan berat badan.

  2. Peningkatan Kesehatan Jantung: Intermittent fasting dapat membantu meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.

  3. Peningkatan Sensitivitas Insulin: Ini dapat membantu mengendalikan gula darah.

  4. Peningkatan Fungsi Otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan fungsi otak.

  5. Peningkatan Metabolisme: Dengan mengontrol waktu makan, intermittent fasting dapat membantu meningkatkan metabolisme.

Perbedaan OCD dan Intermittent Fasting

OCD (One Meal a Day) adalah metode diet lain yang melibatkan makan hanya satu kali sehari. Perbedaan utama adalah bahwa dalam intermittent fasting, Anda masih memiliki periode makan yang lebih panjang, sedangkan dalam OCD, Anda membatasi makan hanya satu kali sehari. Beberapa orang mungkin menemukan OCD lebih sulit untuk diikuti karena periode puasanya lebih lama.

Intermittent fasting adalah metode diet yang populer dan dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Namun, sebelum memulai, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau nutrisionis. Dengan perencanaan yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang metodenya, Anda dapat mencoba intermittent fasting dan melihat apakah ini cocok untuk Anda.

Lifestyle Lainnya