Strict Parents: Memahami Pengasuhan yang Ketat

01/11/2023, 19:41 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Strict Parents: Memahami Pengasuhan yang Ketat
Ilustrasi Strict Parents
Table of contents
Penulis: Nurlaila Utari
Editor: Nurlaila Utari

OHBEGITU.com - Pengasuhan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Salah satu pendekatan yang umum diterapkan oleh orangtua adalah pendekatan ketat, atau yang sering dikenal sebagai "strict parents". Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam apa yang dimaksud dengan orangtua yang menerapkan pendekatan ketat, ciri-ciri mereka, alasan di balik pendekatan ini, serta dampaknya pada remaja.

Apa Itu Strict Parents

Orangtua yang menerapkan pendekatan ketat cenderung memiliki aturan yang tegas dan kaku dalam pengasuhan anak-anak mereka. Mereka menganggap bahwa ketaatan yang mutlak pada aturan adalah kunci utama untuk membentuk karakter anak. Pendekatan ini sering kali menekankan disiplin yang ketat serta pengendalian yang kuat terhadap aktivitas anak.

Baca juga: Merumuskan dan Menjalankan Resolusi Tahun Baru

Menurut Diana Baumrind, seorang psikolog terkenal, dalam jurnal "Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior" (1966), tipe pengasuhan yang ketat atau otoriter sering kali menampilkan aturan yang kaku tanpa banyak memberikan penjelasan. Pendekatan ini lebih menekankan ketaatan tanpa memberikan ruang untuk berdiskusi, dan dapat memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek.

Ciri-Ciri Strict Parents

Orangtua yang menerapkan pendekatan ketat cenderung memiliki aturan yang tegas dan kaku. Mereka mengontrol waktu, teman, dan aktivitas anak dengan sangat ketat. Disiplin dan ketaatan menjadi fokus utama dalam pendekatan ini.

Menurut Steinberg dalam jurnalnya "We Know Some Things: Parent-Adolescent Relationships in Retrospect and Prospect" (2001), pendekatan yang sangat otoriter dapat menimbulkan konflik antara orangtua dan anak, dan anak cenderung mengalami kesulitan dalam berekspresi diri serta pengambilan keputusan yang mandiri.

Baca juga: Mengungkap Rahasia Kecantikan: Panduan Lengkap Tipe Kulit dan Ciri-cirinya

Alasan Strict Parents

Orangtua yang menerapkan pendekatan ketat kerap menganggap bahwa pendekatan ini adalah cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai bahaya. Mereka percaya bahwa disiplin yang konsisten akan membentuk karakter anak yang lebih kuat.

Baumrind (1966) juga menekankan bahwa orangtua dengan pendekatan otoriter cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap ketaatan tanpa memberikan penjelasan yang memadai, yang bisa memengaruhi perkembangan anak dalam hal kemandirian dan keterampilan sosial.

Dampak Strict Parents pada Remaja

Pengasuhan ketat dapat memiliki dampak yang kompleks pada remaja. Meskipun beberapa remaja menunjukkan kepatuhan dan prestasi yang tinggi, banyak juga yang mengalami kesulitan dalam berekspresi diri dan pengambilan keputusan yang mandiri.

Baca juga: Perlengkapan Apa yang Penting Dimiliki untuk Anak Kost?

Steinberg (2001) dalam jurnalnya menyatakan bahwa pendekatan otoriter dapat menyebabkan kesulitan bagi anak untuk mengembangkan kemandirian dan kemampuan mengambil keputusan, karena kebiasaan orangtua yang memonopoli pembuatan keputusan.

Kesimpulan

Pendekatan orangtua yang ketat dalam pengasuhan anak bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Namun, pendekatan ini dapat memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek. Keseimbangan dalam memberikan aturan dan memberikan ruang bagi anak untuk berekspresi diri dan mengambil keputusan secara mandiri sangat penting.

Mengetahui efek dari pendekatan orangtua yang ketat adalah kunci untuk memahami pentingnya memberikan kebebasan dan batasan yang seimbang bagi anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Lifestyle Lainnya