Ghosting Generation: Kenapa Komitmen Jadi Masalah?

22/08/2023, 16:33 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Ghosting Generation: Kenapa Komitmen Jadi Masalah?
Ilustrasi Ghosting Generation
Table of contents
Editor: Luqman Alfadil

OHBEGITU.com - Hai, Gen Z! Kalau kamu pernah mendengar tentang "Ghosting Generation," mungkin kamu tahu bahwa fenomena ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Nggak bisa dipungkiri, dalam dunia hubungan dan interaksi sosial, masalah komitmen menjadi isu yang sering dibicarakan oleh generasi kita. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu "Ghosting Generation" dan mengapa komitmen sering jadi masalah di antara kita.

Baca juga: Sustainable Fashion: Mix & Match Pakaian Daur Ulang Ala Z

 

Apa Itu "Ghosting Generation"?

Sebelum kita masuk ke pembahasan, mari kita pahami dulu apa arti dari "Ghosting Generation". Istilah ini merujuk pada generasi kita, Generasi Z, yang cenderung enggan atau sulit untuk berkomitmen dalam hubungan interpersonal. "Ghosting" sendiri adalah tindakan menghilang atau menghentikan komunikasi tiba-tiba tanpa penjelasan atau alasan yang jelas.

Mengapa Komitmen Jadi Masalah?

Kenapa sih banyak dari kita yang merasa kesulitan untuk berkomitmen? Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor:

- Digitalisasi dan Keterhubungan Online:

Dunia digital membuat kita memiliki banyak pilihan dan terhubung dengan banyak orang. Ini bisa membuat kita merasa sulit untuk fokus pada satu hubungan.

- Kehidupan yang Cepat:

Generasi Z hidup di era yang penuh dengan aktivitas dan tuntutan. Ini bisa membuat kita merasa sulit untuk mengalokasikan waktu dan energi untuk hubungan yang lebih serius.

- Fear of Missing Out (FOMO):

Rasa cemas melewatkan sesuatu yang lebih baik atau lebih menyenangkan bisa membuat kita ragu untuk berkomitmen.

- Perubahan Nilai dan Pandangan:

Beberapa dari kita mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang komitmen dan hubungan dibandingkan generasi sebelumnya.

 

Dampak Sosial dan Emosional

Tidak hanya berdampak pada hubungan individual, fenomena "Ghosting Generation" juga memiliki dampak sosial dan emosional yang perlu kita pertimbangkan:

- Pentingnya Komunikasi:

Kurangnya komunikasi yang jelas bisa membuat rasa frustrasi dan kebingungan bagi kedua belah pihak.

- Ketidakpastian:

Rasa tidak pasti dan rasa penolakan bisa memengaruhi kesejahteraan emosional kita dan juga orang yang ditinggalkan.

- Persepsi tentang Hubungan:

Fenomena ini bisa membentuk pandangan kita tentang hubungan dan membuat kita lebih skeptis tentang komitmen jangka panjang.

 

Bagaimana Menghadapinya?

Kita bisa mencoba beberapa cara untuk mengatasi masalah komitmen ini:

- Berpikir Jangka Panjang:

Pertimbangkan apa yang kamu ingin capai dalam hubungan jangka panjang dan apa yang bisa kamu berikan.

- Komunikasi Terbuka:

Komunikasi adalah kunci. Jika kamu merasa ragu atau ingin mengakhiri hubungan, lebih baik bicarakan secara terbuka daripada menghilang begitu saja.

- Pahami Nilai Sendiri:

Kenali nilai-nilai dan harapanmu terhadap hubungan, dan pastikan kamu memilih pasangan yang sejalan dengan itu.

 

"Ghosting Generation" memang merupakan fenomena menarik yang perlu kita pahami lebih dalam. Meskipun sulit untuk berkomitmen, penting bagi kita untuk memahami dampaknya dan mencari cara untuk menghadapinya. Semoga dengan berbicara terbuka, memahami diri sendiri, dan menghargai nilai-nilai dalam hubungan, kita bisa menciptakan hubungan yang lebih bermakna dan sehat dalam dunia yang penuh dengan pilihan dan tantangan.

Lifestyle Lainnya