Mengenal Istilah "Cut Off" Dalam Pertemanan

24/08/2023, 14:55 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Mengenal Istilah "Cut Off" Dalam Pertemanan
Ilustrasi "cut off" dalam pertemanan (FREEPIK)
Table of contents
Penulis: Nadya Paramitha
Editor: Nadya Paramitha

Pertemanan adalah bagian penting dalam hidup kita. Namun, ada saat-saat ketika kita merasa perlu untuk melakukan istilah yang cukup sering terdengar baru-baru ini: "cut off pertemanan". Apa sebenarnya penjelasan dari istilah cut off ini? Mengapa banyak orang tertarik dengan konsep ini? Dan yang lebih penting, apakah cut off pertemanan selalu berakhir dengan hal yang buruk? Ayo kita gali lebih dalam tentang fenomena ini.

Baca juga : Kenali "Toxic Productivity": Saat Produktivitas Menguras Energimu!

Baca juga: Merumuskan dan Menjalankan Resolusi Tahun Baru

Penjelasan Cut Off Pertemanan

Cut off pertemanan adalah tindakan sadar untuk mengakhiri hubungan pertemanan dengan seseorang. Ini bisa menjadi teman lama atau baru, tergantung pada situasinya. Biasanya, cut off terjadi ketika ada perbedaan yang tidak bisa diatasi atau ketika hubungan menjadi toksik bagi salah satu atau kedua belah pihak. Ini bisa menjadi langkah sulit, tetapi kadang-kadang diperlukan untuk kesejahteraan emosional dan mental.

Mengapa Banyak Orang Suka Cut Off

Ternyata, banyak alasan mengapa banyak orang, terutama generasi Z, tertarik dengan konsep cut off pertemanan ini. Salah satu alasannya adalah pertumbuhan kita sebagai individu. Seperti tanaman yang perlu dipotong agar tetap tumbuh subur, kadang-kadang kita juga perlu memotong hubungan yang menghambat perkembangan diri kita. Misalnya, jika teman kita terus-menerus meremehkan impian kita atau mengkritik tanpa membangun, itu bisa mempengaruhi rasa percaya diri kita. Dalam situasi seperti ini, cut off bisa menjadi langkah bijak.

Selain itu, lingkungan juga berperan penting. Kita berada dalam era di mana media sosial mendominasi hidup kita. Ini bisa membuat kita merasa terhubung secara digital dengan banyak orang, tetapi sebenarnya merasa kesepian. Kadang-kadang, cut off pertemanan dari mereka yang hanya menghabiskan waktu kita di dunia maya bisa membuka peluang untuk bertemu teman-teman yang lebih autentik di dunia nyata.

Baca juga: Mengungkap Rahasia Kecantikan: Panduan Lengkap Tipe Kulit dan Ciri-cirinya

Cut Off Tidak Selamanya Buruk

Seringkali, istilah cut off ini dianggap sebagai tindakan yang buruk. Namun, kenyataannya lebih kompleks dari itu. Cut off pertemanan sebenarnya bisa membawa dampak positif. Misalnya, jika ada teman yang selalu memengaruhi kita untuk melakukan hal-hal yang merugikan, seperti merokok atau minum minuman beralkohol secara berlebihan, mengakhiri hubungan semacam itu bisa melindungi kesehatan fisik dan mental kita.

Hal ini juga berkaitan dengan pertumbuhan diri. Kadang-kadang, kita perlu menjauh dari lingkungan yang tidak mendukung agar kita bisa berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita. Contohnya, jika kita bercita-cita menjadi seorang seniman tetapi teman-teman kita terus-menerus meremehkan passion kita, cut off bisa membantu kita untuk mengejar impian kita tanpa rasa terhambat.

Contoh Kasus Cut Off Pertemanan

  • Misal 1: Pertumbuhan Pribadi
    Sebagai contoh, Nanda merasa selalu tertekan oleh teman-temannya yang mengejeknya karena hobi uniknya dalam seni kertas. Akhirnya, Nanda memutuskan untuk melakukan cut off agar dia bisa berkembang tanpa rasa khawatir akan penilaian negatif.
  • Misal 2: Pengaruh Negatif
    Bagi Rama, cut off menjadi solusi saat temannya terus membujuknya untuk mencoba narkoba. Rama menyadari bahwa hubungan semacam itu hanya akan merugikan dirinya, jadi dia mengambil langkah tegas dengan mengakhiri pertemanan tersebut.

    Baca juga: Perlengkapan Apa yang Penting Dimiliki untuk Anak Kost?

  • Misal 3: Lingkungan yang Positif
    Maya merasa kesepian meskipun memiliki banyak teman di media sosial. Dia memutuskan untuk cut off dari beberapa teman maya yang tidak pernah ada saat dia butuhkan. Akibatnya, dia memiliki lebih banyak waktu untuk bertemu dengan teman-teman nyata dan merasa lebih terhubung.

Dalam dunia yang terus berubah, konsep cut off pertemanan telah menjadi pembicaraan penting, terutama di kalangan generasi Z. Meskipun sulit, cut off pertemanan bisa menjadi langkah positif untuk pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan kita. Penting untuk diingat bahwa cut off tidak selalu buruk dan bisa membawa dampak positif jika dilakukan dengan bijak.

Jadi, jika kamu merasa stuck dalam hubungan pertemanan yang merugikan, jangan ragu untuk mempertimbangkan istilah cut off ini. Seperti pepatah mengatakan, "sometimes you have to cut off the branches to let the tree grow better."

Lifestyle Lainnya