Ketika kita berbicara tentang over sharing, kita seringkali berada pada wilayah yang sedikit membingungkan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan over sharing? Bagaimana kita dapat menghindarinya tanpa harus menutup diri dari orang lain? Artikel ini akan membahas konsep over sharing, apa yang harus kita ketahui tentangnya, dan bagaimana cara menghindarinya tanpa merasa terlalu tertutup.
Apa Itu Over Sharing?
Over sharing adalah perilaku ketika seseorang membagikan informasi pribadi atau detail yang seharusnya bersifat privat dalam situasi yang tidak pantas atau kepada orang yang tidak seharusnya tahu. Ini adalah tindakan yang sering terjadi di era digital ini, di mana media sosial memungkinkan kita untuk membagikan hidup kita kepada dunia.
Baca juga: Merumuskan dan Menjalankan Resolusi Tahun Baru
Misalnya, ketika seseorang memposting detail tentang masalah kesehatan yang sangat pribadi di media sosial mereka, termasuk foto-foto yang mungkin kurang pantas, itu dapat dianggap sebagai over sharing. Hal ini juga bisa terjadi dalam percakapan sehari-hari, ketika seseorang terlalu banyak menceritakan masalah pribadi mereka kepada orang yang seharusnya tidak perlu tahu.
Mengapa Over Sharing Berpotensi Berbahaya?
Over sharing dapat memiliki konsekuensi yang serius. Ini dapat merusak privasi pribadi dan bahkan membahayakan reputasi kita. Misalnya, jika seseorang terlalu banyak membagikan detail tentang kehidupan pribadi mereka secara online, ini dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang jahat, seperti pencurian identitas atau penipuan.
Selain itu, over sharing juga dapat mengganggu hubungan sosial. Orang mungkin merasa tidak nyaman atau terbebani jika mereka terus-menerus mendengarkan cerita yang sangat pribadi atau rinci tentang kehidupan seseorang. Ini bisa membuat orang lain menjaga jarak atau menghindari kita.
Baca juga: Mengungkap Rahasia Kecantikan: Panduan Lengkap Tipe Kulit dan Ciri-cirinya
Cara Menghindari Over Sharing
Menghindari over sharing adalah kunci untuk menjaga privasi dan hubungan sosial yang sehat. Berikut beberapa cara untuk menghindarinya:
-
Bijak di Media Sosial: Sebelum Anda membagikan sesuatu di media sosial, pertimbangkan apakah informasi tersebut benar-benar perlu dipublikasikan. Pikirkan tentang siapa yang mungkin melihatnya dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan oleh orang lain.
-
Gunakan Filter: Ketika berbicara dengan orang lain, gunakan filter untuk memilah-milah informasi yang pantas dan yang tidak. Tidak semua orang perlu tahu semua hal tentang kehidupan Anda.
Baca juga: Perlengkapan Apa yang Penting Dimiliki untuk Anak Kost?
-
Bicarakan Privasi dengan Teman dan Keluarga: Ajak teman dan keluarga Anda untuk berbicara tentang batasan privasi. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah melampaui batas dalam beberapa percakapan.
-
Jaga Privasi Online: Periksa pengaturan privasi di akun media sosial Anda dan pastikan Anda memahami siapa yang dapat melihat posting Anda. Hapus informasi yang tidak perlu dari profil Anda.
-
Berfokus pada Pendengar: Ketika Anda berbicara dengan orang lain, cobalah untuk lebih fokus pada pendengar daripada pada diri sendiri. Tanyakan tentang kehidupan mereka dan berikan dukungan.
Contoh Over Sharing:
- Mengunggah foto rumah Anda yang lengkap dengan alamat di media sosial.
- Menceritakan detail tentang masalah pernikahan Anda kepada teman yang baru Anda kenal.
- Memposting foto-foto medis yang eksplisit setelah perawatan di media sosial.
- Berbicara terlalu banyak tentang masalah keuangan Anda dalam percakapan dengan rekan kerja.
Referensi
-
Judith Donath - "The Social Machine: Designs for Living Online" - Buku ini menyelidiki bagaimana kita berinteraksi di dunia online, termasuk topik over sharing dan dampaknya terhadap interaksi sosial.
-
Sherry Turkle - "Reclaiming Conversation: The Power of Talk in a Digital Age" - Buku ini membahas perubahan dalam komunikasi manusia akibat teknologi, termasuk pengaruh over sharing.
