Bagaimana Meditasi Bantu Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Imunitas Tubuh

03/08/2023, 13:50 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Bagaimana Meditasi Bantu Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Imunitas Tubuh
Ilustrasi meditasi
Table of contents
Editor: EGP

MEDITASI telah digunakan selama berabad-abad sebagai alat untuk mencapai keseimbangan pikiran dan tubuh. Secara tradisional, praktik ini sering diasosiasikan dengan manfaat kesehatan mental seperti peningkatan konsentrasi, penurunan stres, dan ketenangan pikiran.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat meditasi dapat melampaui kesehatan mental dan berdampak signifikan pada kesehatan fisik, seperti penurunan tekanan darah dan penguatan sistem kekebalan tubuh.

Meditasi dan Penurunan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah faktor risiko utama untuk berbagai kondisi kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Karenanya, penting untuk mengendalikan tekanan darah. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam hal ini.

Baca juga: Menggali Gaya dalam Sepatu Boots: Panduan Memilih dan Memadukan dengan Busana

Untuk memahami bagaimana meditasi dapat mempengaruhi tekanan darah, penting untuk memahami apa itu tekanan darah itu sendiri. Tekanan darah adalah ukuran dari gaya yang diterapkan oleh aliran darah pada dinding arteri saat hati berkontraksi dan berelaksasi. Tekanan darah yang tinggi berarti jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, dan hal ini dapat merusak arteri seiring waktu (John Hopkins Medicine, 2017).

Meditasi, khususnya meditasi kesadaran penuh atau mindfulness, melatih individu untuk fokus pada momen saat ini dan menerima situasi apa pun tanpa penilaian. Teknik pernapasan dalam meditasi dapat membantu dalam meredakan stres dan ketegangan, yang pada gilirannya dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah (Harvard Health Publishing, 2018).

Sejumlah penelitian telah menunjukkan kaitan antara meditasi dan penurunan tekanan darah. Misalnya, penelitian oleh Dr. Robert Schneider, et al. (2012) menunjukkan bahwa orang yang melakukan meditasi transendental memiliki penurunan tekanan darah sebesar 4,7 poin dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Baca juga: Membuat Resolusi Tahun Baru yang Bermakna: Panduan Praktis untuk Pergantian Positif

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Joel W. Hughes dan timnya (2013) juga mendapati bahwa meditasi mengurangi tekanan darah pada orang dewasa yang lebih tua dan berisiko tinggi terkena hipertensi. Hal ini kemungkinan besar karena meditasi membantu meredakan stres dan mengurangi ketegangan pada sistem kardiovaskular.

Meditasi dan Penguatan Sistem Kekebalan Tubuh

Selain manfaat pada tekanan darah, meditasi juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat mempengaruhi sistem kekebalan, dan meditasi dapat membantu dalam memperkuat sistem kekebalan ini.

Ketika tubuh mengalami stres atau kecemasan, sistem kekebalan tubuh dipengaruhi. Ini terjadi karena tubuh merespons stres dengan memicu respon inflamasi yang bisa merusak kesehatan jika berlangsung terlalu lama. Meditasi dapat membantu dalam mengurangi respon inflamasi ini dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan (Davidson & McEwen, 2012).

Baca juga: Growth Mindset: Kunci Keberhasilan dan Pertumbuhan Pribadi

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara meditasi dan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Richard J. Davidson dan Dr. Jon Kabat-Zinn (2003) menemukan bahwa setelah berpartisipasi dalam program meditasi selama delapan minggu, subjek penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas sel-sel kekebalan yang berperan dalam melawan virus dan tumor.

Penelitian lain oleh Dr. Michael R. Irwin dan Dr. Richard Olmstead (2012) juga menemukan bahwa meditasi dapat meningkatkan respons imun terhadap vaksinasi influenza.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Meditasi dapat membantu dalam mengatasi insomnia dan meningkatkan kualitas tidur. Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa meditasi kesadaran penuh (mindfulness meditation) dapat membantu memperbaiki insomnia dan keparahan gangguan tidur lainnya (Black et al., 2015).

Meningkatkan Fungsi Kognitif

Meditasi juga telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif. Sebuah studi tahun 2010 menunjukkan bahwa latihan meditasi jangka panjang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti konsentrasi dan memori kerja (Zeidan et al., 2010).

Meredakan Nyeri Kronis

Meditasi dapat juga digunakan sebagai alat untuk membantu mengelola nyeri kronis. Sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa meditasi kesadaran penuh (mindfulness meditation) dapat mengurangi intensitas dan ketidaknyamanan nyeri (Zeidan et al., 2016).

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Meditasi telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa individu yang melakukan meditasi Transendental memiliki penurunan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian hampir 50% dibandingkan dengan individu yang tidak (Schneider et al., 2012).

Mengurangi Gejala Menopause

Meditasi juga telah digunakan untuk membantu mengurangi gejala menopause, seperti hot flashes dan kualitas tidur yang buruk. Sebuah penelitian tahun 2013 menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam mengurangi frekuensi dan keparahan hot flashes serta memperbaiki kualitas tidur (Carmody et al., 2013).

Kesimpulan

Jadi, manfaat meditasi tidak terbatas hanya pada kesehatan mental, tetapi juga pada kesehatan fisik. Meditasi dapat membantu dalam mengurangi tekanan darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, dua faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik yang baik.

Seperti halnya dengan setiap latihan atau teknik kesehatan, meditasi mungkin tidak bekerja untuk semua orang dan hasilnya dapat bervariasi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa meditasi bisa menjadi alat yang efektif dalam toolbox kesehatan kita.

Referensi

  1. Davidson, R. J., & McEwen, B. S. (2012). Social influences on neuroplasticity: Stress and interventions to promote well-being. Nature Neuroscience, 15(5), 689–695.
  2. Davidson, R. J., & Kabat-Zinn, J. (2003). Alterations in Brain and Immune Function Produced by Mindfulness Meditation. Psychosomatic Medicine, 65(4), 564-570.
  3. Harvard Health Publishing. (2018). Mindfulness meditation may ease anxiety, mental stress. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/blog/mindfulness-meditation-may-ease-anxiety-mental-stress-201401086967
  4. Hughes, J. W., Fresco, D. M., Myerscough, R., van Dulmen, M. H., Carlson, L. E., & Josephson, R. (2013). Randomized controlled trial of mindfulness-based stress reduction for prehypertension. Psychosomatic Medicine, 75(8), 721-728.
  5. Irwin, M. R., & Olmstead, R. (2012). Mitigating cellular inflammation in older adults: A randomized controlled trial of Tai Chi Chih. The American Journal of Geriatric Psychiatry, 20(9), 764-772.
  6. John Hopkins Medicine. (2017). Health risks of high blood pressure. Retrieved from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/high-blood-pressure-hypertension/health-risks-of-high-blood-pressure
  7. Schneider, R. H., Grim, C. E., Rainforth, M. V., Kotchen, T., Nidich, S. I., Gaylord-King, C., ... & Alexander, C. N. (2012). Stress reduction in the secondary prevention of cardiovascular disease: randomized, controlled trial of transcendental meditation and health education in Blacks. Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, 5(6), 750-758.

 

Lifestyle Lainnya