Arti Fasisme dan Latar Belakang Kemunculanya

23/08/2023, 13:44 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Arti Fasisme dan Latar Belakang Kemunculanya
Ilustrasi fasisme
Table of contents
Editor: EGP

MENDENGAR kata "fasisme", kita mungkin langsung teringat dengan Mussolini dan Nazi Jerman. Namun, apa sebenarnya fasisme itu? Yuk kita cari tahu lebih dalam lagi.

Definisi Fasisme

Fasisme adalah suatu ideologi politik yang mempromosikan nasionalisme ekstrem, di mana negara atau bangsa dianggap lebih utama daripada individu.

Roger Griffin dalam bukunya "The Nature of Fascism" (1991) menggambarkan fasisme sebagai ideologi yang mendorong regenerasi bangsa melalui mitos kebangkitan dan kesatuan. Fasis mengedepankan kekuasaan otoriter, biasanya dipimpin oleh satu pemimpin karismatik, dan menolak kebebasan individu serta demokrasi liberal.

Baca juga: Aleksander Agung: Kehidupan Awal dan Latar Belakangnya

Namun, fasisme tidak hanya sekedar kekuasaan otoriter. Paham itu juga mencerminkan penolakan terhadap komunisme dan kapitalisme liberal.

Selain itu, fasisme sering kali menganut pandangan rasialis, di mana ras tertentu dianggap lebih superior daripada ras lain.

Latar Belakang Sejarah Fasisme

Fasisme memiliki akar di Eropa pada awal abad ke-20, saat banyak negara merasakan dampak dari Perang Dunia I dan Revolusi Rusia.

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Simbolisme

Menurut Robert Paxton dalam "The Anatomy of Fascism" (2004), suasana ketidakstabilan pasca perang memicu munculnya gerakan-gerakan politik radikal. Masyarakat merasa takut dengan ancaman komunisme dan kehilangan kepercayaan pada demokrasi liberal.

Italia adalah negara pertama yang mengalami kebangkitan fasisme. Pada tahun 1919, Benito Mussolini mendirikan Partai Fasis Italia. Menggunakan propaganda, intimidasi, dan kekerasan, Mussolini berhasil menguasai Italia dan memproklamirkan diri sebagai "Il Duce" atau Pemimpin. Kemenangannya di Italia menjadi inspirasi bagi gerakan fasis di seluruh Eropa.

Tak lama setelah itu, fasisme mendapat momentum di Jerman dengan munculnya Partai Nazi. Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, Nazi mengambil alih pemerintahan dan memulai era kejam yang mencatatkan sejarah kelam.

Baca juga: Apa Itu Simbolisme: Definisi, Sejarah, dan Fungsinya

Era ini ditandai dengan penindasan terhadap kelompok-kelompok tertentu, terutama Yahudi, dan memicu Perang Dunia II.

Penutup

Meskipun fasisme tampaknya hanya menjadi bagian dari sejarah kita, penting untuk selalu mengenali dan mewaspadai gejala-gejalanya. Kekuatan dari ideologi ini mampu memengaruhi banyak orang dan menggiring sebuah bangsa ke dalam jurang kehancuran.

Maka dari itu, memahami sejarah dan esensi dari fasisme dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda untuk mencegah sejarah buruk terulang kembali.

Referensi:

Roger Griffin, "The Nature of Fascism", St. Martin's Press, 1991.
Robert Paxton, "The Anatomy of Fascism", Alfred A. Knopf, 2004.

OhPedia Lainnya