Mengenal Lebih Dekat Benito Mussolini dan Akar Fasisme di Italia

24/08/2023, 10:21 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Mengenal Lebih Dekat Benito Mussolini dan Akar Fasisme di Italia
Sosok Benito Mussolini
Table of contents
Editor: EGP

FASISME adalah sebuah ideologi politik yang dikenal akan sentralisasinya yang kuat, nasionalisme yang mendalam, serta kecenderungannya untuk menolak demokrasi dan liberalisme. 

Terbentuk di Italia pada awal abad ke-20, fasisme telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap politik dunia. 

Perkembangan Awal Fasisme di Italia

Pada akhir Perang Dunia I, Italia merasa tidak mendapatkan kompensasi sebanding dengan pengorbanan yang mereka berikan selama perang. Kebuntuan ekonomi, inflasi, serta ketidakstabilan politik membuat banyak warga merasa frustrasi. 

Baca juga: Aleksander Agung: Kehidupan Awal dan Latar Belakangnya

Dalam suasana tersebut, fasisme muncul sebagai solusi bagi sebagian masyarakat yang menginginkan tatanan yang lebih stabil dan nasionalistik. Ideologi ini menjanjikan stabilitas, kebangkitan nasionalisme, dan penolakan terhadap komunisme serta liberalisme (Stanley G. Payne, A History of Fascism, 1914–1945, 1995).

Fasisme Italia didefinisikan oleh prinsip-prinsip seperti penguasaan negara atas ekonomi, militerisme, dan keinginan untuk menciptakan "manusia baru" yang patuh dan disiplin.

Gerakan itu juga menonjolkan aspek kesukuan dan mewujudkan mimpi bangsa Italia untuk menjadi kekuatan besar di Eropa. 

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Simbolisme

Benito Mussolini, mantan sosialis yang kemudian menjadi pendiri Partai Fasis Italia, berargumen bahwa demokrasi adalah penyebab kelemahan Italia dan bahwa fasisme adalah jawaban untuk kembali ke kejayaan (R.J.B. Bosworth, Mussolini, 2002).

Tokoh-tokoh Penting dalam Gerakan Fasis Italia

Benito Mussolini adalah sosok sentral dalam gerakan fasis Italia. Awalnya ia adalah seorang jurnalis dan pemimpin Partai Sosialis. Namun ia meninggalkan sosialisme untuk mendirikan Partai Fasis Italia  tahun 1919.

Mussolini memandang fasisme sebagai antitesis dari komunisme dan liberalisme, dan melihatnya sebagai cara untuk menghidupkan kembali kejayaan Romawi kuno (Emilio Gentile, The Origins of Fascist Ideology 1918-1925, 2005).

Baca juga: Apa Itu Simbolisme: Definisi, Sejarah, dan Fungsinya

Selain Mussolini, ada beberapa tokoh lain yang berperan penting dalam perkembangan fasisme di Italia. Misalnya, Giovanni Gentile, filsuf yang sering dijuluki "filsuf fasisme," memberikan dasar filosofis bagi ideologi tersebut. 

Kemudian ada Italo Balbo, pemimpin fasis yang dikenal akan ekspedisi penerbangannya dan memainkan peran penting dalam meyakinkan rakyat mengenai keunggulan fasisme.

Pengaruhnya terhadap Negara Lain

Dengan kemenangan Mussolini di Italia, ideologi fasisme mulai menyebar ke berbagai negara di Eropa, terutama di periode antara Perang Dunia I dan II. Negara-negara seperti Jerman, Spanyol, dan Portugal mulai memperkenalkan varian dari fasisme, meskipun dengan karakteristik yang berbeda-beda (Robert O. Paxton, The Anatomy of Fascism, 2004).

Di Jerman, Adolf Hitler mengadaptasi prinsip-prinsip fasisme ke dalam ideologi Nazisme-nya yang memberikan penekanan lebih pada ras dan antisemitisme. Di Spanyol, Francisco Franco menggabungkan fasisme dengan prinsip-prinsip Katolik konservatif untuk membentuk Francoisme. 

Sementara di Portugal, Antonio de Oliveira Salazar menciptakan Estado Novo, sebuah rezim yang memiliki kesamaan dengan fasisme namun dengan karakteristik yang unik. 

Secara global, fasisme telah memberikan pengaruh pada banyak gerakan politik di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Latin dan Asia.

Referensi:

Stanley G. Payne, A History of Fascism, 1914–1945, University of Wisconsin Press, 1995.
R.J.B. Bosworth, Mussolini, Bloomsbury Publishing, 2002.
Emilio Gentile, The Origins of Fascist Ideology 1918-1925, Enigma Books, 2005.
Robert O. Paxton, The Anatomy of Fascism, Alfred A. Knopf, 2004.

OhPedia Lainnya