Sejarah Fasisme di Italia: Asal Mula, Kebijakan, dan Akhir dari Pemerintahan Mussolini.

26/08/2023, 12:46 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Sejarah Fasisme di Italia: Asal Mula, Kebijakan, dan Akhir dari Pemerintahan Mussolini.
Ilustrasi pemimpin fasis
Table of contents
Editor: EGP

FASISME di Italia merupakan suatu babak penting dalam sejarah abad ke-20. Dengan Benito Mussolini sebagai figur utama di baliknya, Italia menyaksikan perubahan dramatis dalam bentuk pemerintahan, sosial, dan budayanya.

Mussolini dan Pemerintahan Fasis

Benito Mussolini, yang dulunya adalah seorang sosialis, mendirikan Partai Fasis tahun 1919. Pada awal dekade 1920-an, ketidakstabilan politik dan ekonomi di Italia memungkinkan Mussolini untuk meningkatkan pengaruhnya. 

Tahun 1922, melalui mars ke Roma, ia berhasil mengambil alih pemerintahan dan memproklamirkan dirinya sebagai "Il Duce" atau Pemimpin. 

Baca juga: Aleksander Agung: Kehidupan Awal dan Latar Belakangnya

Gerakan kaum fasis Italia, yang terinspirasi oleh nasionalisme dan keinginan untuk mengembalikan kejayaan Roma kuno, berhasil memengaruhi banyak aspek kehidupan Italia (David I. Kertzer, "The Pope and Mussolini: The Secret History of Pius XI and the Rise of Fascism in Europe", 2014).

Pemerintahan Mussolini mengadopsi pendekatan otoriter, menghilangkan kebebasan pers, dan menindas lawan politik. Sementara ini, Mussolini juga berupaya membangun infrastruktur dan menciptakan lapangan kerja untuk mendapatkan dukungan rakyat. 

Dalam mewujudkan visinya, ia bekerja sama erat dengan Gereja Katolik, meski ada beberapa ketegangan.

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Simbolisme

Kebijakan dan Tindakan Fasis di Italia

Salah satu kebijakan terkenal yang dikeluarkan oleh pemerintahan fasis adalah "Kartu Korporasi", sebuah sistem di mana pekerjaan dan produksi diatur oleh negara. Tujuannya adalah untuk menggabungkan kepentingan buruh dan pengusaha dalam kerangka nasionalistik (Stanley G. Payne, "A History of Fascism, 1914–1945", 1995).

Dalam bidang kebudayaan, fasisme berupaya mengontrol semua bentuk ekspresi seni dan literatur, mempromosikan konsep keitaliaan dan kejayaan Romawi kuno. Namun, antisemitisme bukan merupakan bagian dari ideologi fasis Italia hingga tahun-tahun terakhir, ketika Mussolini mencoba mendekatkan diri dengan Nazi Jerman.

Pendidikan juga mengalami perubahan signifikan. Kurikulum sekolah diubah untuk menekankan patriotisme, kecintaan kepada negara, dan ideologi fasis.

Baca juga: Apa Itu Simbolisme: Definisi, Sejarah, dan Fungsinya

Pada saat yang sama, banyak kebijakan rasialis dan diskriminatif diterapkan, khususnya terhadap komunitas Yahudi di Italia setelah Mussolini mendekatkan diri dengan Adolf Hitler.

Akhir Pemerintahan Fasis di Italia

Seiring berjalannya waktu, dukungan terhadap Mussolini mulai meredup, terutama saat Perang Dunia II berlangsung. Italia mengalami banyak kekalahan dan penderitaan, dan pada tahun 1943, Mussolini ditangkap dan dipenjara oleh raja Italia.

Meskipun ia berhasil dibebaskan oleh Jerman dan membentuk Republik Sosial Italia di utara, rezim ini berumur pendek. Mussolini akhirnya ditangkap dan dieksekusi oleh partisan Italia pada April 1945 (R.J.B. Bosworth, "Mussolini's Italy: Life Under the Fascist Dictatorship, 1915-1945", 2005).

Periode fasis di Italia meninggalkan bekas yang mendalam. Meskipun ada beberapa pencapaian dalam infrastruktur dan lapangan kerja, banyak kebijakan dan tindakan rezim ini yang kontroversial dan menimbulkan banyak penderitaan.

Referensi:

David I. Kertzer, "The Pope and Mussolini: The Secret History of Pius XI and the Rise of Fascism in Europe", Oxford University Press, 2014.
Stanley G. Payne, "A History of Fascism, 1914–1945", University of Wisconsin Press, 1995.
R.J.B. Bosworth, "Mussolini's Italy: Life Under the Fascist Dictatorship, 1915-1945", Penguin Books, 2005.

 

 

OhPedia Lainnya