Karakteristik Utama Sosialisme Marxisme-Leninisme

01/09/2023, 16:55 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Karakteristik Utama Sosialisme Marxisme-Leninisme
Ilustrasi Marxisme-Leninisme
Table of contents
Editor: EGP

MARXISME-LENINISME adalah evolusi dari ideologi Marxisme yang didasari oleh gagasan-gagasan Vladimir Lenin. Ini muncul sebagai respons terhadap apa yang dilihat Lenin sebagai penyimpangan dari prinsip-prinsip Marxisme klasik di Rusia.

Marxisme-Leninisme menggabungkan teori dasar Marx tentang konflik kelas dan revolusi proletar dengan teori Lenin tentang partai avant-garde dan kebutuhan untuk revolusi yang dipimpin oleh partai komunis (Reeve, Marxism and Literature, 1980). 

Dengan kata lain, ini merupakan panduan praktis bagi revolusi sosialis, yang memberikan teori dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca juga: Aleksander Agung: Kehidupan Awal dan Latar Belakangnya

Penting untuk dicatat bahwa sosialisme Marxisme-Leninisme tidak hanya merupakan konsep teoretis, tetapi juga telah diterapkan dalam praktik di banyak negara, khususnya di Uni Soviet di bawah kepemimpinan Lenin dan kemudian Joseph Stalin.

Seperti yang ditekankan oleh Fitzpatrick (The Russian Revolution 1982), model ini telah mendefinisikan cara kerja negara-negara sosialis selama sebagian besar abad ke-20.

Karakteristik Utama Sosialisme Marxisme-Leninisme

Sosialisme Marxisme-Leninisme memiliki beberapa karakteristik kunci yang membedakannya dari bentuk-bentuk sosialisme lainnya. Salah satu aspek paling mencolok dari Marxisme-Leninisme adalah fokus pada partai avant-garde

Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Simbolisme

Vladimir Lenin mengembangkan gagasan ini dari teori Marxisme klasik, menekankan bahwa proletariat, atau kelas pekerja, membutuhkan organisasi yang benar-benar kuat dan didedikasikan untuk membimbing mereka melalui labirin politik revolusi.

Ide ini tampaknya menjadi respons terhadap kegagalan banyak revolusi yang disebabkan oleh kurangnya organisasi atau fokus. Ini adalah peran partai komunis, yang dipandang sebagai wakil dari kepentingan kelas pekerja, untuk menavigasi dan memimpin perjuangan ini (Service, Lenin: A Biography, 2000). 

Dengan kata lain, partai komunis dianggap sebagai mesin yang melibatkan dan mengorganisir kelas pekerja untuk tujuan revolusi.

Baca juga: Apa Itu Simbolisme: Definisi, Sejarah, dan Fungsinya

Kemudian, ada internasionalisme proletar yang memegang peranan penting dalam Marxisme-Leninisme. Sesuai dengan tradisi Marxisme klasik, ide ini berakar pada keyakinan bahwa konflik kelas adalah perjuangan global, bukan hanya lokal atau nasional.

Marx dan Lenin berpendapat bahwa keberhasilan revolusi sosialis bergantung pada kemampuan untuk menyatukan proletariat di seluruh dunia dalam perjuangan bersama melawan kapitalisme (Marx & Engels, The Communist Manifesto, 1848). Ini bukan hanya sebuah gagasan romantik, tetapi sebuah kebutuhan strategis, mengingat kapitalisme itu sendiri adalah sistem global.

Selanjutnya, konsep negara dalam transisi ke komunisme adalah karakteristik utama lainnya dari sosialisme Marxisme-Leninisme. Lenin menyadari bahwa menciptakan masyarakat tanpa kelas adalah proses yang memerlukan waktu.

Oleh karena itu, selama fase transisi ini, negara akan mengendalikan sebagian besar atau semua alat produksi. Tujuannya adalah untuk membantu dalam redistribusi kekayaan dan sumber daya untuk membentuk masyarakat yang lebih egaliter (Wolfe, The Marxist System, 1996).

Ini berbeda dengan beberapa versi sosialisme lainnya yang lebih berfokus pada kontrol lokal atau komunitas atas sumber daya.

Terakhir, Marxisme-Leninisme juga fokus pada integrasi antara pekerjaan pertanian dan industri. Di banyak negara, termasuk Rusia pada awal abad ke-20, ada kesenjangan besar antara kehidupan kota dan pedesaan.

Untuk mencapai kemajuan ekonomi yang seimbang, penting untuk mengintegrasikan kedua sektor ini. Negara memainkan peran penting dalam ini, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun dalam redistribusi sumber daya (Nove, The Economics of Feasible Socialism, 1991).

Dengan mengeksplorasi karakteristik utama ini, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang membuat Marxisme-Leninisme unik sebagai bentuk sosialisme. Ini adalah sebuah ideologi dan model yang komprehensif, yang telah memberikan dampak besar pada sejarah politik dan ekonomi dunia.

OhPedia Lainnya