PERANG Dunia Kedua atau Perang Dunia II adalah salah satu konflik terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah manusia. Terjadi antara tahun 1939 hingga 1945, perang ini melibatkan hampir seluruh negara di dunia. Dua koalisi militer utama yang berseteru adalah Sekutu dan Poros.
Kedua koalisi itu bertemu di berbagai medan perang, dari gurun Afrika hingga pulau-pulau di Pasifik, dalam konflik yang menentukan nasib dunia selama setengah dekade.
Perang yang melibatkan lebih dari 100 juta orang dari lebih dari 30 negara itu tidak hanya meredefinisi peta dunia tetapi juga menandai lahirnya sebuah era baru dalam sejarah umat manusia.
Baca juga: Aleksander Agung: Kehidupan Awal dan Latar Belakangnya
Anggota Utama Sekutu
Inggris: Sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa, Inggris memainkan peran penting dalam koalisi Sekutu. Negara ini berada dalam konflik dengan Jerman sejak awal, khususnya saat Jerman menginvasi Polandia.
Royal Air Force (RAF) memainkan peran penting dalam Pertempuran Inggris, pertahanan udara besar pertama dalam sejarah(John Keegan, The Second World War, 1990, hal. 96-98).
Uni Soviet: Awalnya, Uni Soviet memiliki perjanjian non-agresi dengan Jerman. Namun, hubungan ini berubah saat Jerman menyerang Soviet tahun 1941. Soviet kemudian bergabung dengan Sekutu dan berperan besar dalam mengalahkan pasukan Jerman di Front Timur(David Glantz, When Titans Clashed, 1995, hal. 45).
Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Simbolisme
Amerika Serikat: Walaupun awalnya berupaya tetap netral, serangan Pearl Harbor oleh Jepang mendorong AS untuk bergabung dengan Sekutu. Pasukan AS memainkan peran kunci dalam pertempuran di Pasifik dan pembukaan Front Barat di Eropa.
Prancis: Meski awalnya diduduki oleh Jerman, gerakan perlawanan Prancis terus berjuang di bawah tanah. Setelah pendaratan di Normandia, tentara Prancis Bebas berperan aktif dalam membebaskan negara mereka.
Anggota Utama Poros
Jerman: Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, Jerman menjadi kekuatan utama Poros di Eropa. Ambisi ekspansionis mereka memicu konflik di banyak front, mulai dari invasi Polandia hingga peperangan di Afrika Utara (Ian Kershaw, Hitler: A Biography, 2008, hal. 499).
Baca juga: Apa Itu Simbolisme: Definisi, Sejarah, dan Fungsinya
Italia: Dipimpin oleh Benito Mussolini, Italia bergabung dengan Jerman dalam ambisi ekspansionis di Afrika Utara dan Balkan. Meskipun demikian, pasukan Italia sering kali menghadapi kesulitan dan membutuhkan dukungan Jerman.
Jepang: Jepang, yang sedang berusaha memperluas kekuasaannya di Asia Timur dan Pasifik, menjadi kekuatan Poros utama di wilayah tersebut. Mereka memulai perang dengan menyerang Cina, dan kemudian AS, yang akhirnya memicu perang Pasifik yang sengit(Richard B. Frank, Downfall: The End of the Imperial Japanese Empire, 1999, hal. 123).
Referensi:
John Keegan, The Second World War, Hutchinson, 1990.
David Glantz, When Titans Clashed, University Press of Kansas, 1995.
Ian Kershaw, Hitler: A Biography, W. W. Norton & Company, 2008.
Richard B. Frank, Downfall: The End of the Imperial Japanese Empire, Random House, 1999.