Menjelajahi Warisan 'Seribu Pintu' Indonesia yang Penuh Teka-teki

26/10/2023, 00:51 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Menjelajahi Warisan 'Seribu Pintu' Indonesia yang Penuh Teka-teki
Lawang Sewu
Table of contents
Editor: Muhammad Yusuuf

Lawang Sewu adalah bangunan bersejarah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan ini dikenal dengan gaya arsitekturnya yang unik dan merupakan tujuan wisata yang populer. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu Lawang Sewu, latar belakang pembangunannya, mengapa disebut Lawang Sewu atau seribu pintu, dan gaya arsitektur Lawang Sewu.

Apa itu Lawang Sewu?

Lawang Sewu merupakan landmark bersejarah yang menonjol dan merupakan bangunan yang memiliki keindahan arsitektur luar biasa. Dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda antara tahun 1904 dan 1907 dan berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan hingga tahun 1942. Selama Perang Dunia II, bangunan ini digunakan sebagai Markas Besar Militer Jepang. Saat ini, Lawang Sewu merupakan tujuan wisata populer dan terbuka untuk umum.

Baca juga: Menggoda Selera: Misteri Kenapa Rasa Pedas Bikin Makan Makin Lezat

Nama Lawang Sewu berarti "seribu pintu" dalam bahasa Jawa, meskipun bangunan ini tidak memiliki seribu pintu. Bangunan ini memiliki banyak pintu dan lengkungan, yang memberikan tampilan yang unik. Bangunan ini memiliki sekitar 600 jendela besar yang menambah kemegahannya. Bangunan yang mirip labirin ini tampak misterius bagi banyak orang. Bangunan ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai gereja, lengkap dengan jendela-jendela kaca patri. Namun, jendela-jendela ini tidak menceritakan kisah-kisah alkitabiah, melainkan kisah-kisah tentang kesuksesan kereta api dan kecerdikan orang Belanda.

Lawang Sewu adalah landmark bersejarah yang menonjol sekaligus bangunan yang memiliki keindahan arsitektur yang luar biasa. Daya tarik utamanya adalah jendela-jendela kaca patri yang tinggi, yang menunjukkan keahlian dan kesenian pada masa kolonial. Sinar cahaya berwarna yang menyinari jendela menciptakan suasana yang indah dan unik di dalam gedung.

Gaya Arsitektur Lawang Sewu

Lawang Sewu dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda antara tahun 1904 dan 1907. Bangunan ini dirancang oleh Cosman Citroen, dari perusahaan J.F. Klinkhamer dan B.J. Quendag. Bangunan ini dirancang dengan Gaya Hindia Baru, sebuah istilah yang diterima secara akademis untuk Rasionalisme Belanda di Hindia. Gaya ini merupakan hasil dari upaya mengembangkan solusi baru untuk mengintegrasikan preseden tradisional (klasisisme) dengan kemungkinan teknologi baru. Bangunan ini dibangun dengan menggunakan beton, baja, dan kaca, yang merupakan material baru pada saat itu.

Baca juga: Manisnya Dunia Kuliner: Keajaiban Kayu Manis dalam Setiap Gigitannya

Pembangunan gedung utama Lawang Sewu, dimulai pada tahun 1904. Ini adalah bangunan berbentuk L yang mengesankan yang memiliki dua menara empat lantai di setiap sisinya, yang pada awalnya digunakan sebagai tangki air. Bagian ini telah selesai dibangun pada tahun 1907, namun pembangunan Gedung tambahan membutuhkan waktu lebih lama dan baru selesai pada tahun 1919. Hal ini mungkin disebabkan oleh pembangunan ruang bawah tanah yang sangat besar yang dapat diisi dengan air, yang berfungsi sebagai perangkat pendingin udara.

Lawang Sewu dibangun sebagai kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda. Bangunan ini dirancang megah dan mengesankan, mencerminkan kekuatan dan kekayaan perusahaan. Bangunan ini juga dirancang untuk menjadi tempat yang fungsional, dengan ruang terbuka yang luas dan banyak pintu dan jendela untuk memungkinkan ventilasi dan cahaya alami.

Saat ini, Lawang Sewu merupakan tujuan wisata yang populer dan terbuka untuk umum. Bangunan ini telah direstorasi dan sekarang digunakan sebagai museum dan galeri peninggalan sejarah kereta api, yang saat ini dioperasikan oleh Unit Histori Kereta Api Indonesia (KAI) dan anak perusahaannya, KAI Wisata.

Baca juga: Bibimbap: Kelezatan Korea yang Berpadu Harmoni dalam Satu Mangkuk

Fakta Unik tentang Lawang Sewu

  1. Lawang Sewu dikenal sebagai bangunan "seribu pintu", namun sebenarnya tidak memiliki seribu pintu. Bangunan ini memiliki banyak pintu dan lengkungan, yang memberikan tampilan yang unik. Bangunan ini memiliki sekitar 600 jendela besar yang menambah kemegahannya.
  2. Selama Perang Dunia II, Lawang Sewu digunakan sebagai Markas Militer Jepang. Bangunan ini mengalami kerusakan parah selama perang, tetapi kemudian dipugar dan sekarang menjadi tujuan wisata populer.
  3. Lawang Sewu memiliki ruang bawah tanah yang unik yang dapat diisi dengan air, yang berfungsi sebagai alat pendingin ruangan. Ruang bawah tanah ini dirancang untuk menjaga bangunan tetap sejuk selama musim panas di Indonesia yang panas dan lembab.
  4. Lawang Sewu konon dihantui oleh hantu tentara Belanda dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang terbunuh pada masa pendudukan Jepang. Bangunan ini telah menjadi subjek dari berbagai cerita hantu dan penyelidikan paranormal.

Penutup

Lawang Sewu adalah bangunan bersejarah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, yang terkenal dengan arsitektur uniknya. Dibangun antara tahun 1904 dan 1907 oleh Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, bangunan ini dikenal sebagai "seribu pintu" meskipun tidak memiliki seribu pintu sebenarnya. Bangunan ini mencerminkan Gaya Hindia Baru, menciptakan harmoni antara tradisi dan teknologi baru dengan menggunakan beton, baja, dan kaca. Saat ini, Lawang Sewu merupakan tujuan wisata populer yang telah direstorasi dan dioperasikan sebagai museum sejarah kereta api. Selain itu, bangunan ini juga memiliki fakta menarik dan legenda hantu yang menjadikannya ikonik dalam budaya lokal.

Referensi

Travelfood Lainnya