Ibu Pertiwi: Simbol Kebesaran Alam dalam Berbagai Budaya

OHBEGITU.com - "Ibu Pertiwi," sebuah frasa yang mengandung makna mendalam dan sering dianggap sebagai simbol universal dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Ungkapan ini bukan sekadar merujuk pada tanah air, tetapi lebih dari itu, mencerminkan hubungan manusia dengan alam, ekosistem, dan semua yang hidup di planet ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Ibu Pertiwi, mulai dari definisinya, konsepnya dalam berbagai budaya, makna-nilai yang terkait, hingga pengaruhnya dalam dunia seni, terutama dalam bentuk lagu.

Baca juga: Kenapa Langit Berwarna Biru?

IBU PERTIWI SECARA DEFINISI

Ibu Pertiwi adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Mother Earth" atau "Motherland" dalam bahasa Inggris. Definisi Ibu Pertiwi mencakup konsep simbolis yang mendalam yang menggambarkan tanah air atau bumi sebagai "ibu" yang memberikan kehidupan, kesuburan, dan perlindungan kepada manusia. Ia melambangkan hubungan yang erat antara manusia dan alam, serta tanggung jawab kita untuk menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan dan sumber daya alam demi kesejahteraan generasi saat ini dan masa depan. Ibu Pertiwi juga mencerminkan rasa cinta dan kepedulian terhadap tanah air dan budaya suatu negara. Istilah ini sering digunakan dalam konteks kebangsaan, nasionalisme, dan pelestarian lingkungan.

SEJARAH IBU PERTIWI DI INDONESIA

Istilah Ibu Pertiwi tentunya sudah sangat melekat di negara Indonesia, selain Amerika Serikat yang dijuluki negeri Paman Sam, Indonesia pun dijuluki sebagai negeri Ibu Pertiwi. Namun darimana istilah "Ibu Pertiwi" ini bermula?

Hal ini tak luput dari pengaruh agama Hindu di Indonesia, dimana masyarakat mulai menganut pada Dewa-Dewi, salah satunya adalah Dewi Pertiwi yang menjadi asal mula istilah "Ibu Pertiwi". 

Dewi Pertiwi adalah salah satu dewi dalam agama Hindu yang juga dikenal sebagai Ibu Bumi. Ia memiliki berbagai nama, termasuk Dhra, Dharti, dan Dhrthri, yang mengartikan "yang memegang semuanya.". Ia merupakan Istri dari Dewa Dyaus Pita, yang juga dikenal sebagai Bapak Angkasa. Dalam Kitab Regweda, Bumi dan Langit sering digambarkan sebagai pasangan, menunjukkan konsep bahwa keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Selain dalam agama Hindu, konsep Pertiwi juga ditemukan dalam tradisi masyarakat Bugis. Dalam pandangan mereka tentang alam semesta, terdapat tiga dunia yang saling berhubungan. Dunia tersebut terdiri dari Boting Langi (dunia atas atau kayangan), Ale’ Lino (dunia tengah yang dihuni manusia), dan Peretiwi (dunia bawah). Setiap dunia memiliki penghuninya sendiri, dan pengaruh dari satu dunia dapat memengaruhi kehidupan manusia di dunia lainnya. Hal ini tercermin dalam Kitab I La Galigo, yang menjelaskan pentingnya keseimbangan dan interaksi antara ketiga dunia tersebut dalam kehidupan manusia.

IBU PERTIWI DALAM BERBAGAI BUDAYA

Konsep Ibu Pertiwi, meskipun secara khusus terkait dengan Indonesia, memiliki analogi atau kesamaan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Ini mencerminkan hubungan manusia dengan tanah air atau tanah tempat mereka tinggal dan sering kali memiliki makna religius, simbolis, atau sejarah. Berikut adalah beberapa contoh konsep serupa di berbagai budaya:

1. Gaia (Yunani Kuno): Dalam mitologi Yunani kuno, Gaia adalah dewi Bumi. Ia dianggap sebagai entitas yang hidup dan ibu dari semua makhluk hidup. Gaia melambangkan kesuburan, kehidupan, dan kesatuan dengan alam.

2. Pachamama (Inka): Pachamama adalah dewi Bumi dalam kepercayaan Inka di Amerika Selatan. Ia dihormati sebagai pemelihara alam dan sumber kehidupan. Ritual-ritual yang berkaitan dengan Pachamama sering melibatkan persembahan kepada tanah dan alam.

3. Terra Mater (Romawi Kuno): Dalam mitologi Romawi kuno, Terra Mater adalah dewi Bumi. Ia dianggap sebagai ibu dari semua makhluk hidup dan pelindung pertanian. Upacara-upacara diadakan untuk menghormatinya.

4. Mother Earth (Budaya Asli Amerika): Berbagai budaya Asli Amerika memiliki konsep Mother Earth, yang menggambarkan Bumi sebagai ibu yang memberi kehidupan, sumber makanan, dan keseimbangan ekologi. Bumi dianggap sebagai entitas hidup.

5. Demeter (Yunani Kuno): Meskipun bukan ibu seluruh dunia, Demeter adalah dewi pertanian dalam mitologi Yunani. Ia dihubungkan dengan tanah, pertanian, dan panen. Demeter juga memiliki kisah tentang pencarian putrinya, Persephone, yang mengilustrasikan siklus alam tahunan.

Konsep-konsep ini mencerminkan pentingnya alam dan lingkungan dalam budaya manusia sepanjang sejarah. Mereka mengilustrasikan hubungan manusia dengan alam serta keberagaman simbolisme yang ada di seluruh dunia dalam perayaan alam dan keseimbangan ekologi.

IBU PERTIWI DALAM LAGU

Lagu-lagu sering digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan cinta dan rasa hormat terhadap Ibu Pertiwi. Salah satu lagu yang paling terkenal adalah "Kulihat Ibu Pertiwi" ciptaan Ismail Marzuki, seorang komponis Indonesia terkemuka. Lagu ini menggambarkan keindahan alam Indonesia dan mengajak kita untuk merawatnya, berikut adalah lirik lagu "Kulihat Ibu Pertiwi" karya Ismail Marzuki:

Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Emas intannya terkenang

Hutan, gunung, sawah, lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa

Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah, putra-putrimu
Menggembirakan ibu

Ibu, kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa

Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Emas intannya terkenang

Hutan, gunung, sawah, lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa

Selain itu, lagu-lagu lain seperti "Mother Earth" oleh Neil Young dan "Earth Song" oleh Michael Jackson juga mencerminkan pesan yang serupa tentang perlindungan alam.

KESIMPULAN

historia.id.2020.Arti Ibu Pertiwi hingga Pekik Merdeka.

kompas.com.