Iron Dome: Sistem Pertahanan Roket Terkuat Israel

03/11/2023, 16:01 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Iron Dome: Sistem Pertahanan Roket Terkuat Israel
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel (kiri) mencegat roket (kanan) yang ditembakkan oleh gerakan Hamas menuju Israel selatan dari Beit Lahia di Jalur Gaza utara seperti yang terlihat di langit di atas Jalur Gaza pada 14 Mei 2021.
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Israel untuk melindungi wilayahnya dari serangan roket dan artileri yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Hezbollah.

Sistem ini pertama kali dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Israel pada tahun 2011 dan sejak itu telah digunakan dalam beberapa konflik di wilayah tersebut. Iron Dome bekerja dengan mendeteksi, melacak, dan menghancurkan proyektil yang mengancam wilayah yang dilindunginya. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk radar pengawas, peluncur roket, dan misil pertahanan udara. Meskipun Iron Dome telah terbukti efektif dalam melindungi wilayah Israel, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

Baca juga: Nanoteknologi: Dunia Mikroskopis yang Menakjubkan

Cara Kerja Iron Dome

Iron Dome menggunakan teknologi canggih untuk melacak dan menghancurkan proyektil yang mengancam wilayah yang dilindunginya. Proses ini terdiri dari empat langkah utama:

  1. Deteksi: Radar pengawas Iron Dome mendeteksi peluncuran proyektil musuh dan mengirimkan informasi tentang posisi, kecepatan, dan arahnya ke pusat komando sistem.
  2. Pelacakan: Setelah mendeteksi peluncuran, radar pengawas Iron Dome melacak pergerakan proyektil musuh dan terus memperbarui informasi tentang posisinya. Data ini kemudian dikirim ke pusat komando sistem untuk dievaluasi.
  3. Pengambilan Keputusan: Pusat komando sistem menggunakan data yang diterima dari radar pengawas untuk menentukan apakah proyektil tersebut mengancam wilayah yang dilindungi. Jika proyektil tersebut dianggap mengancam, sistem akan mengaktifkan peluncur roket untuk menembakkan misil pertahanan udara.
  4. Penghancuran: Misil pertahanan udara diluncurkan untuk mengintersep dan menghancurkan proyektil musuh. Misil ini dilengkapi dengan sistem panduan yang memungkinkan mereka untuk melacak dan menghancurkan proyektil dengan akurasi tinggi (Dillow, 2012).

Fungsi Iron Dome

Iron Dome memiliki beberapa fungsi utama dalam pertahanan udara Israel:

  • Melindungi Penduduk: Fungsi utama Iron Dome adalah melindungi penduduk Israel dari serangan roket dan artileri yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok militan. Sistem ini telah terbukti efektif dalam menghancurkan proyektil yang mengancam wilayah yang dilindunginya, sehingga mengurangi jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
  • Mengurangi Tekanan Militer: Dengan mampu menghancurkan sebagian besar proyektil musuh sebelum mereka mencapai wilayah yang dilindunginya, Iron Dome membantu mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh serangan roket dan artileri terhadap militer Israel. Hal ini memungkinkan militer untuk fokus pada operasi lain, seperti serangan udara dan darat terhadap musuh.
  • Meningkatkan Kepercayaan Diri: Keberhasilan Iron Dome dalam melindungi wilayah Israel telah meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dan pemerintah. Hal ini memungkinkan Israel untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap kelompok-kelompok militan, karena mereka tahu bahwa mereka memiliki perlindungan yang efektif terhadap serangan roket dan artileri.

Kelemahan Iron Dome

Meskipun Iron Dome telah terbukti efektif dalam melindungi wilayah Israel, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

  • Biaya: Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang mahal. Biaya pengembangan, produksi, dan operasional sistem ini sangat tinggi, dan hal ini dapat menjadi beban keuangan bagi negara yang menggunakannya (The Jerussalem Post).
  • Keterbatasan Kapasitas: Meskipun Iron Dome mampu menghancurkan sebagian besar proyektil musuh, sistem ini memiliki keterbatasan kapasitas. Jumlah misil pertahanan udara yang dapat diluncurkan dalam satu waktu terbatas, dan ini dapat menjadi masalah jika Israel menghadapi serangan roket massal.
  • Kemungkinan Penembakan Balik: Iron Dome tidak sepenuhnya imun terhadap serangan balik dari musuh. Kelompok-kelompok militan seperti Hamas telah mencoba mengatasi sistem ini dengan meluncurkan serangan roket massal dalam waktu singkat, sehingga mengurangi kemampuan Iron Dome untuk melindungi wilayah yang dilindunginya.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang sangat bergantung pada teknologi. Jika sistem ini mengalami kegagalan teknis atau serangan siber, maka kemampuannya untuk melindungi wilayah Israel dapat terganggu.

Kesimpulan

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang efektif dalam melindungi wilayah Israel dari serangan roket dan artileri. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi, melacak, dan menghancurkan proyektil musuh yang mengancam wilayah yang dilindunginya. Meskipun Iron Dome memiliki beberapa kelemahan, sistem ini telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur akibat serangan roket dan artileri. Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah mengembangkan versi baru dari Iron Dome, termasuk versi yang mampu menghancurkan drone dan rudal balistik. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya guna menghadapi ancaman yang semakin kompleks.

Referensi:

1. Clay Dillow (19 November 2012). "How Israel's 'Iron Dome' Knocks Almost Every Incoming Missile Out Of The Sky". Popular Science.

2. "Iron Dome does not answer threats". The Jerusalem Post.

Teknologi Lainnya