OHBEGITU.com - Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi ini dapat terjadi akibat paparan suhu dingin yang ekstrem, tetapi juga dapat terjadi dalam situasi lain, seperti berada di air dingin atau mengalami kelelahan yang parah. Hipotermia dapat mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan medis segera. Untuk mencegah dan mengatasi hipotermia, penting untuk memahami penyebab, bahaya, penanganan, dan pencegahan kondisi ini.
Baca juga: Influenza: Virus Mematikan yang Berubah Seiring Waktu
Apa Itu Hipotermia?
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celsius. Suhu tubuh normal manusia adalah sekitar 36-37 derajat Celsius. Ketika suhu tubuh turun, organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, dan jika tidak ditangani dengan cepat, hipotermia dapat mengancam nyawa (Brown et al, 2012).
Penyebab Terjadinya Hipotermia
Hipotermia umumnya terjadi akibat paparan suhu dingin yang ekstrem, tetapi ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Beberapa penyebab umum terjadinya hipotermia antara lain:
- Paparan Langsung: Paparan langsung terhadap udara dingin, angin kencang, atau air dingin dapat menyebabkan hipotermia. Suhu yang rendah dan kelembaban tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
- Pakaian yang Tidak Tepat: Pakaian yang tidak cukup tebal atau tidak tahan terhadap suhu dingin dapat meningkatkan risiko terkena hipotermia. Pakaian yang basah juga dapat menyebabkan suhu tubuh turun lebih cepat.
- Aktivitas yang Meningkatkan Risiko: Aktivitas seperti berjalan kaki di salju, bermain ski, atau bekerja di luar ruangan dalam suhu dingin dapat meningkatkan risiko terkena hipotermia.
- Faktor Individu: Beberapa faktor individu, seperti usia lanjut, riwayat medis, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan tertentu, juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena hipotermia.
Bahaya dari Hipotermia
Hipotermia dapat mengancam nyawa dan mempengaruhi fungsi organ tubuh. Beberapa bahaya yang dapat timbul akibat hipotermia antara lain:
- Gangguan Fungsi Organ: Ketika suhu tubuh turun, organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hipotermia dapat mengganggu fungsi jantung, paru-paru, otak, dan organ-organ lainnya.
- Kerusakan Jaringan: Hipotermia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh, termasuk kulit, otot, tulang, dan saraf. Kerusakan ini dapat mengakibatkan kehilangan fungsi, kecacatan, atau amputasi.
- Gangguan Mental: Orang yang mengalami hipotermia dapat mengalami kebingungan, kehilangan kesadaran, atau bahkan koma. Gangguan mental ini dapat menyebabkan cedera tambahan atau menghambat upaya penyelamatan.
- Komplikasi Jangka Panjang: Beberapa orang yang pernah mengalami hipotermia dapat mengalami komplikasi jangka panjang, seperti sensitivitas terhadap suhu dingin, nyeri kronis, atau gangguan peredaran darah.
Penanganan Hipotermia yang Telah Terjadi
Jika seseorang mengalami hipotermia, langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengurangi kerusakan organ tubuh dan mempercepat pemulihan. Beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pindahkan ke Tempat Hangat: Pindahkan orang yang mengalami hipotermia ke tempat yang hangat segera. Hindari menggosok atau memijat tubuhnya, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
- Kenakan Pakaian yang Hangat: Bantu orang yang mengalami hipotermia untuk mengenakan pakaian yang hangat dan kering. Berikan selimut tambahan atau gunakan tubuh Anda sendiri untuk memberikan panas tambahan.
- Berikan Minuman Hangat: Berikan minuman hangat kepada orang yang mengalami hipotermia, tetapi hindari memberikan minuman beralkohol, karena hal ini dapat memperburuk kondisinya.
- Cari Perawatan Medis: Setelah memberikan penanganan pertama, cari perawatan medis segera. Dokter dapat memberikan perawatan tambahan, seperti pemanasan tubuh eksternal, pemberian cairan intravena, atau terapi oksigen hiperbarik.
Pencegahan Hipotermia
Untuk mencegah terjadinya hipotermia, ada beberapa langkah yang dapat diambil, terutama saat berada di lingkungan yang dingin. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Kenakan Pakaian yang Tepat: Kenakan pakaian yang cukup tebal dan tahan terhadap suhu dingin. Gunakan lapisan pakaian yang dapat dilepas atau ditambahkan sesuai dengan suhu dan aktivitas Anda.
- Hindari Pakaian Basah: Jika pakaian Anda basah, segera ganti dengan pakaian yang kering. Bawa pakaian cadangan jika Anda berencana untuk berada di luar ruangan dalam waktu lama.
- Makan dan Minum yang Cukup: Makan makanan yang mengandung kalori dan minum cairan yang cukup untuk membantu tubuh mempertahankan suhu normal.
- Istirahat yang Cukup: Jangan terlalu lelah atau kelelahan, karena kelelahan dapat meningkatkan risiko terkena hipotermia.
Referensi:
1. Brown DJ, Brugger H, Boyd J, Paal P (November 2012). "Accidental hypothermia". The New England Journal of Medicine. 367 (20): 1930–8.