Jamur: Infeksi organisme Eukariotik

01/11/2023, 22:10 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Jamur: Infeksi organisme Eukariotik
Jamur Mikroskopis
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Jamur adalah organisme eukariotik yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk tanah, air, dan udara. Beberapa jenis jamur dapat menginfeksi manusia dan hewan, dan menyebabkan infeksi jamur. Infeksi jamur dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, rambut, kuku, paru-paru, dan sistem saraf pusat. Infeksi jamur dapat menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu jamur, apakah jamur bisa menginfeksi hewan dan manusia, contoh-contoh jamur yang menginfeksi hewan dan manusia serta bahayanya, dan pencegahan infeksi jamur.

Baca juga: Jamur: Daur Hidup hingga Fungsinya

Apa Itu Jamur?

Jamur adalah organisme eukariotik yang termasuk dalam kerajaan Fungi. Mereka memiliki sel-sel yang lebih kompleks daripada bakteri, tetapi lebih sederhana daripada tumbuhan atau hewan. Jamur dapat hidup di berbagai lingkungan, termasuk udara, tanah, air, dan tubuh makhluk hidup lainnya. Beberapa jamur bersifat saprofit, yang berarti mereka mendapatkan nutrisi dari bahan organik mati, sedangkan yang lain bersifat parasit, yang berarti mereka mendapatkan nutrisi dari tubuh makhluk hidup lainnya.

Apakah Jamur Bisa Menginfeksi Hewan dan Manusia?

Ya, jamur dapat menginfeksi hewan dan manusia. Ketika jamur bersifat parasit dan tumbuh di dalam tubuh makhluk hidup, mereka dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai infeksi jamur. Infeksi jamur dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, rambut, kuku, paru-paru, dan sistem saraf pusat. Beberapa contoh jamur yang dapat menginfeksi hewan dan manusia antara lain (Richardson, 2012) :

  • Candida: Jamur ini umumnya ditemukan di dalam tubuh manusia, tetapi dapat menyebabkan infeksi jika pertumbuhannya tidak terkendali. Infeksi jamur Candida dapat terjadi di mulut (sariawan), vagina (keputihan), atau lipatan kulit (ruam).
  • Aspergillus: Jamur ini umumnya ditemukan di udara, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi jamur Aspergillus dapat terjadi di paru-paru (aspergilosis) atau sinus (sinusitis).
  • Cryptococcus: Jamur ini umumnya ditemukan di tanah dan kotoran burung, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi jamur Cryptococcus dapat terjadi di paru-paru (kriptokokosis) atau otak (meningitis).
  • Histoplasma: Jamur ini umumnya ditemukan di tanah yang terkontaminasi dengan kotoran burung atau kelelawar, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi jamur Histoplasma dapat terjadi di paru-paru (histoplasmosis) atau sistem saraf pusat.

Contoh-contoh Jamur yang Menginfeksi Hewan dan Manusia serta Bahayanya

Infeksi jamur dapat menyebabkan berbagai gejala dan bahaya, tergantung pada jenis jamur dan lokasi infeksi. Beberapa contoh jamur yang menginfeksi hewan dan manusia serta bahayanya antara lain:

  • Dermatofit: Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur dermatofit dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan kerusakan pada kulit, rambut, atau kuku.
  • Blastomyces: Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru dan kulit. Infeksi jamur blastomyces dapat menyebabkan demam, batuk, sesak napas, dan lesi pada kulit.
  • Coccidioides: Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru dan sistem saraf pusat. Infeksi jamur coccidioides dapat menyebabkan demam, batuk, sakit kepala, dan kejang.
  • Aspergillus: Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru, sinus, dan sistem saraf pusat. Infeksi jamur aspergillus dapat menyebabkan batuk, sesak napas, sakit kepala, dan kejang.

Pencegahan Infeksi Jamur

Untuk mencegah terjadinya infeksi jamur, ada beberapa langkah yang dapat diambil, terutama bagi orang dengan risiko tinggi terkena infeksi jamur. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Jaga Kebersihan: Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah infeksi jamur.
  • Hindari Kontak dengan Jamur: Hindari kontak dengan jamur yang diketahui dapat menyebabkan infeksi, seperti jamur di tanah atau kotoran burung.
  • Kenakan Pakaian yang Tepat: Kenakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat untuk mencegah pertumbuhan jamur pada kulit.
  • Jaga Kesehatan: Menjaga kesehatan tubuh, termasuk dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi jamur.
  • Hindari Penggunaan Antibiotik yang Tidak Perlu: Penggunaan antibiotik yang tidak perlu dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam tubuh dan meningkatkan risiko infeksi jamur.

Referensi:

1. Richardson MD, Warnock DW (2012). "1. Introduction"Fungal Infection: Diagnosis and Management (4th ed.). John Wiley & Sons. pp. 1–7.

Sains Lainnya