Gas Klorin: Senjata Kimia Perang Dunia Penghancur Sistem Pernapasan

07/11/2023, 18:35 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Gas Klorin: Senjata Kimia Perang Dunia Penghancur Sistem Pernapasan
Gas Klorin
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Gas klorin adalah senyawa kimia beracun yang digunakan sebagai senjata dalam perang. Gas ini memiliki bau yang tajam dan tidak sedap serta berwarna kuning-hijau pada suhu kamar. Gas klorin merupakan unsur halogen yang sangat reaktif dan oksidator kuat. Klorin dapat ditemukan dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Zat kimia ini umum digunakan di sektor perindustrian dan sebagai bahan dalam pembersih rumah tangga. Selain memiliki banyak manfaat, klorin ternyata bisa berbahaya apabila penggunaannya tidak tepat.

Baca juga: Gas Mustard: Senjata Kimiawi Mematikan Saat Perang Dunia

Cara Kerja Gas Klorin Secara Kimia

Gas klorin bekerja dengan cara merusak sel-sel tubuh manusia. Ketika gas klorin terhirup, gas ini akan bereaksi dengan air di dalam tubuh dan membentuk asam klorida. Asam klorida ini kemudian akan merusak sel-sel tubuh, terutama sel-sel paru-paru dan sel-sel mata. Gas klorin juga dapat merusak sistem saraf dan sistem pernapasan manusia.

Bahaya-bahaya Gas Klorin

Gas klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Paparan gas klorin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan iritasi dan gangguan pernapasan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya gejala sesak napas, hidung berair, nyeri dada, batuk, dan mengi. Paparan gas klorin juga bisa memicu kambuhnya gejala pada penderita asma. Selain itu, gas klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Paparan gas klorin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru dan sistem saraf. Bahkan, paparan gas klorin dalam jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penggunaan gas klorin sebagai senjata dalam perang sangatlah berbahaya dan tidak manusiawi (CDC).

Penggunaan Gas Klorin dalam Sejarah

Gas klorin pertama kali digunakan sebagai senjata pada tanggal 22 April 1915, di Ypres oleh Tentara Jerman (Everts, 2015). Efeknya pada sekutu sangat menghancurkan karena masker gas yang ada saat itu sulit untuk disebarkan dan belum secara luas didistribusikan. Setelah jatuh dari udara dan meledak di tanah, hulu ledak yang ditembakkan pihak Jerman mengeluarkan gas klorin. Serangan berdampak hebat, bukan hanya bagi pasukan sekutu, namun juga bagi para pasukan Jerman yang menggebu-gebu bergerak maju menyerang garis pertahanan pasukan musuh. Dilaporkan banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak sebagai dampak gas beracun tersebut.

Penggunaan gas klorin oleh Jerman pada peperangan 22 April 1915 mulai marak diadopsi oleh Prancis dan Inggris. Hal ini disebabkan karena tingginya intensitas penggunaan gas kimia serupa oleh Jerman pada sejumlah titik pertempuran. Sejak itu, tak hanya membuat senjata kimia dengan versi yang lebih efektif, pihak sekutu dan pihak blok pusat juga turut mengembangkan teknologi yang dapat mengatasi serangan senjata kimia untuk pertama kalinya di dunia, salah satunya adalah masker gas untuk peperangan.

Kesimpulan

Gas klorin adalah senyawa kimia beracun yang digunakan sebagai senjata dalam perang. Gas ini bekerja dengan cara merusak sel-sel tubuh manusia dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru dan sistem saraf. Penggunaan gas klorin sebagai senjata dalam perang sangatlah berbahaya dan tidak manusiawi. Oleh karena itu, penggunaan senjata kimia harus dihindari dan diatur dengan ketat oleh hukum internasional.

Referensi:

1. Everts, Sarah (February 23, 2015). "When Chemicals Became Weapons of War"Chemical & Engineering News93 (8).

2. "Facts About Chlorine"www.bt.cdc.gov.

Sains Lainnya