Perkembangbiakan Belut: Cara Belut Bertelur dan Dibudidayakan

11/11/2023, 10:33 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Perkembangbiakan Belut: Cara Belut Bertelur dan Dibudidayakan
Budidaya Belut
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Belut adalah hewan air yang hidup di perairan tawar dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Belut dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti bakso, sate, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak peternak yang mencoba untuk membudidayakan belut. Namun, sebelum membudidayakan belut, penting untuk memahami cara perkembangbiakan belut terlebih dahulu. Artikel ini akan membahas tentang apa itu belut, cara perkembangbiakan belut, dan budidaya belut.

Baca juga: Menilik Perbedaan Antar Ikan Air Tawar dan Air Asin

Apa itu Belut?

Belut adalah hewan air yang hidup di perairan tawar. Belut memiliki tubuh yang panjang dan ramping, serta memiliki kulit yang licin dan berwarna coklat kehitaman. Belut memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat diolah menjadi berbagai macam makanan.

Perkembangbiakan Belut

Belut berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Secara alami, belut berkembang biak satu tahun sekali dengan masa perkawinan dari bulan Mei hingga Agustus. Perkawinan belut biasanya terjadi pada malam hari di bawah suhu 28°C. Pada musim kawin, belut jantan berbondong-bondong ke perairan dangkal membuat lubang untuk kawin. Lubang ini berbentuk huruf U.

Belut jantan akan membuat gelembung–gelembung busa di permukaan air lubang ini. Gelembung ini digunakan untuk menarik perhatian belut betina untuk datang ke lubang. Setelah betina tiba, percumbuan pun mulai dilakukan. Setelah itu, betina akan bertelur di dalam lubang yang telah dibuat oleh belut jantan. Setelah telur menetas, belut akan keluar dari lubang dan mencari makanan.

Budidaya Belut

Budidaya belut dapat dilakukan dengan menggunakan kolam terpal atau kolam semen. Kolam terpal lebih mudah dibuat dan lebih murah, tetapi kolam semen lebih tahan lama dan lebih mudah dalam perawatannya. Sebelum memulai budidaya belut, pastikan bahwa air yang digunakan bersih dan tidak tercemar. Selain itu, pastikan juga bahwa pH air berada pada kisaran 6,5-7,5 dan suhu air berkisar antara 25-30°C.Untuk memulai budidaya belut, pertama-tama siapkan indukan belut yang telah berumur di atas 10 bulan.

Indukan belut dapat diperoleh dari alam atau dari peternak belut lainnya. Setelah itu, indukan belut ditempatkan di dalam kolam yang telah disiapkan. Pada awalnya, indukan belut diberi pakan berupa cacing sutera atau pelet ikan. Setelah beberapa minggu, indukan belut dapat diberi pakan berupa ikan kecil atau udang.Selama masa perkawinan, pastikan bahwa suhu air berada pada kisaran 28°C dan kolam terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah telur menetas, belut akan keluar dari lubang dan mencari makanan. Pada saat ini, belut dapat diberi pakan berupa cacing sutera atau pelet ikan.

Tips Budidaya Belut:

  1. Pastikan air yang digunakan bersih dan tidak tercemar.
  2. Pastikan pH air berada pada kisaran 6,5-7,5 dan suhu air berkisar antara 25-30°C.
  3. Siapkan indukan belut yang telah berumur di atas 10 bulan.
  4. Pada awalnya, indukan belut diberi pakan berupa cacing sutera atau pelet ikan.
  5. Selama masa perkawinan, pastikan bahwa suhu air berada pada kisaran 28°C dan kolam terhindar dari sinar matahari langsung.
  6. Setelah telur menetas, belut dapat diberi pakan berupa cacing sutera atau pelet ikan.

Kesimpulan:

Belut adalah hewan air yang hidup di perairan tawar dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Belut berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. 

Sains Lainnya