Ohbegitu.com - Dalam dunia astronomi, kita sering mendengar tentang istilah "Bima Sakti" untuk merujuk kepada galaksi tempat Bumi dan Tata Surya kita berada. Tapi mengapa galaksi kita diberi nama "Bima Sakti"? Dan mengapa di bahasa Inggris, galaksi ini disebut "Milky Way"? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan makna di balik nama-nama yang memikat ini serta memberikan pandangan mendalam tentang galaksi kita yang menakjubkan.
Baca juga: Voyager: Eksplorasi dan Usaha menyapa Alien
Mengapa Disebut Milky Way?
Nama "Bima Sakti" memiliki kaitan menarik dengan cerita kuno tentang Hera dan Heracles (juga dikenal sebagai Hercules) dalam mitologi Yunani. Menurut salah satu versi cerita, nama "Bima Sakti" berasal dari mitos yang melibatkan Hera, ratu para dewa Olimpus, dan Heracles, sang pahlawan setengah dewa yang terkenal dengan kekuatan dan keberaniannya.
Cerita ini dimulai dengan kelahiran Heracles sebagai putra Zeus, raja para dewa, dan seorang wanita biasa bernama Alkmene. Hera, yang dikenal dengan rasa cemburu dan permusuhan terhadap hubungan Zeus dengan wanita lain, marah ketika mengetahui tentang kelahiran Heracles. Untuk membalas dendam terhadap keduanya, Hera memutuskan untuk memanfaatkan kerentanannya sebagai bayi.
Pada suatu malam, saat Heracles sedang tidur, Hera secara diam-diam meletakkannya di payudaranya saat dia tertidur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memberikan Heracles kualitas ilahi dan membuatnya abadi. Namun, pengasuh Heracles, yang menjaga dia, menyadari apa yang terjadi dan dengan cepat mengeluarkannya dari payudara Hera.
Akibatnya, beberapa tetes susu ilahi Hera tumpah di langit malam. Tetes-tetes ini menciptakan jejak cahaya berkilauan di langit. Jejak cahaya berkilau ini dikenal sebagai "Galaxias Kyklos" dalam bahasa Yunani, yang berarti "Lingkaran Susu".
Mengapa Diberi Nama Bima Sakti?
Nama "Bima Sakti" berasal dari budaya Hindu dan Indonesia. "Bima" merujuk kepada salah satu pahlawan dalam wiracarita Mahabharata yang memiliki kekuatan luar biasa. Sedangkan "Sakti" bermakna "kuat" atau "berdaya," merujuk pada daya tarik dan keindahan yang dimiliki oleh galaksi kita. Bima diceritakan bertarung dengan seekor Naga dalam mitologinya dan itulah yang mengilhami nama tersebut. Bima sebagai susunan bintang-bintang putih yang dikelilingi atau dililit oleh kegelapan sebagai Naga yang ia lawan.
Sejarah dan Penjelasan Saintifik
Sejarah nama-nama tersebut berakar pada observasi dan interpretasi masyarakat terhadap penampakan galaksi kita di langit malam. Selama ribuan tahun, manusia telah melihat dan mengamati pola bintang yang membentang seperti jalan cahaya di langit. Interpretasi dan nama-nama tersebut membantu masyarakat kuno dalam menghubungkan diri mereka dengan alam semesta yang luas.
Secara saintifik, Bima Sakti atau Milky Way adalah galaksi spiral di mana Tata Surya kita berada. Galaksi ini terdiri dari miliaran bintang, planet, dan materi antarbintang yang membentuk struktur spiral yang khas. Observasi modern dan penelitian ilmiah telah membantu ilmuwan memahami struktur dan evolusi galaksi kita dengan lebih mendalam.
Pentingnya Nama-nama ini dalam Memahami Alam Semesta
Nama-nama seperti "Bima Sakti" dan "Milky Way" mengingatkan kita bahwa pandangan manusia tentang alam semesta selalu terhubung dengan budaya, sejarah, dan interpretasi lokal. Nama-nama ini tidak hanya memberikan makna dan identitas kepada galaksi kita, tetapi juga mencerminkan hubungan manusia dengan alam semesta dan pencarian manusia untuk memahami tempat mereka di dalamnya.
Dalam mengamati Bima Sakti atau Milky Way di langit malam, kita tidak hanya melihat jalur cahaya yang indah, tetapi juga merenungkan tentang kedalaman ilmu pengetahuan, kreativitas budaya, dan keajaiban alam semesta yang tak terbatas.
Referensi:
Leeming, David Adams (1998). Mythology: The Voyage of the Hero (Third ed.). Oxford, England: Oxford University Press. p. 44
Sawitar, W. (2016, October 26). BIMA SAKTI, Mitologi dalam Budaya Jawa. https://web.archive.org/web/20171018182834/http://planetarium.jakarta.go.id/index.php/artikel-astronomi/58-bima-sakti-mitologi-dalam-budaya-jawa