Penyebab Polusi Udara: Mengungkap Misteri Udara yang Tidak Sehat

06/09/2023, 21:03 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Penyebab Polusi Udara: Mengungkap Misteri Udara yang Tidak Sehat
Polusi di Jakarta
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Udara yang kita hirup adalah salah satu elemen paling penting dalam kehidupan kita. Namun, sayangnya, kualitas udara ini tidak selalu baik. Polusi udara menjadi masalah serius di banyak kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta. Apa penyebab polusi udara ini, dan mengapa kita perlu peduli? Artikel ini akan membahas berbagai penyebab polusi udara dan dampaknya.

Apa Penyebab Polusi Udara?

Polusi udara terjadi ketika udara yang kita hirup tercemar oleh berbagai zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Penyebab utama polusi udara meliputi:

Baca juga: Mengapa Kadar Oksigen Menipis Saat Berada di Puncak Gunung?

1. Emisi Kendaraan Bermotor

Salah satu penyebab utama polusi udara adalah emisi dari kendaraan bermotor, terutama kendaraan dengan mesin pembakaran dalam. Gas buang dari kendaraan mengandung berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikulat halus. Di Jakarta, jumlah kendaraan yang tinggi menjadi salah satu penyumbang besar polusi udara.

2. Industri

Baca juga: Mengapa Tubuh Kita Menggigil Saat Kedinginan?

Industri juga berperan dalam menciptakan polusi udara. Proses manufaktur, pembangkit listrik, dan pabrik kimia dapat menghasilkan gas dan partikel beracun. Polusi udara dari industri dapat mencakup senyawa kimia berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) dan senyawa organik volatil (VOCs).

3. Pembakaran Biomassa

Di beberapa daerah, pembakaran biomassa seperti kayu bakar dan sampah adalah penyumbang besar polusi udara. Asap dari pembakaran ini mengandung zat-zat seperti karbon hitam yang merugikan kesehatan manusia.

Baca juga: Mengungkap Fakta Menarik Mengenai Mata Minus: Pandangan yang Memudar

4. Polusi dalam Ruangan

Polusi udara tidak hanya terjadi di luar ruangan. Penggunaan bahan kimia dalam rumah tangga, merokok, dan penggunaan peralatan yang tidak efisien seperti kompor dengan pembakaran buruk dapat menciptakan polusi udara dalam ruangan.

5. Aktivitas Pertanian

Di daerah agraris, penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian dapat menciptakan polusi udara. Gas amonia dari pupuk dan senyawa kimia lainnya dapat mencampur dengan udara.

Penyebab Polusi Udara di Jakarta

Khususnya di Jakarta, beberapa faktor khusus menyebabkan tingginya tingkat polusi udara:

1. Kepadatan Penduduk

Jakarta adalah salah satu kota paling padat penduduk di dunia. Dengan jumlah penduduk yang besar, ada lebih banyak kendaraan bermotor, industri, dan aktivitas manusia lainnya yang mengeluarkan polusi udara.

2. Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta berarti kendaraan berjalan dalam kecepatan rendah atau berhenti sepanjang waktu. Hal ini mengakibatkan mesin kendaraan bekerja lebih lama dan menghasilkan lebih banyak emisi.

3. Penggunaan BBM Berkualitas Rendah

Beberapa kendaraan di Jakarta masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas rendah yang mengandung lebih banyak zat pencemar.

4. Aktivitas Industri

Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta memiliki banyak pabrik dan industri yang berkontribusi terhadap polusi udara. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta karena dampaknya yang sangat merugikan kesehatan dan lingkungan. 

Dampak Polusi Udara

Polusi udara memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Pemaparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Selain itu, polusi udara juga merusak lingkungan, termasuk hutan dan perairan.

Pemerintah Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara, seperti memperketat standar emisi kendaraan bermotor, menutup pabrik-pabrik yang tidak memenuhi standar emisi, serta menggalakkan kampanye pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum. Dengan cara ini, kita dapat menjaga udara kita tetap bersih dan sehat untuk generasi mendatang. Dengan meningkatnya kesadaran tentang penyebab polusi udara dan dampaknya, kita dapat bersama-sama bekerja menuju udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat.

Referensi:

Pozzer, A., Dominici, F., Haines, A., Witt, C., Münzel, T., & Lelieveld, J. (2020). Regional and global contributions of air pollution to risk of death from COVID-19. Cardiovascular Research116(14), 2247–2253.

Sains Lainnya