Manfaat Keanekaragaman Hayati: Sumber Kehidupan yang Tak Ternilai

13/09/2023, 22:55 WIB
Artikel dan Ilustrasi ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberitahu kami ke feedbackohbegitu@gmail.com
Manfaat Keanekaragaman Hayati: Sumber Kehidupan yang Tak Ternilai
Biodiversity
Table of contents
Editor: Haidar Ilham

OHBEGITU.com - Keanekaragaman hayati memiliki dampak yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebagaimana yang dikatakan oleh biolog terkenal, Edward O. Wilson, "Keanekaragaman hayati adalah kehidupan dalam berbagai tingkatan organisasi biologis." Ini mencakup semua makhluk hidup, baik flora (tumbuhan) maupun fauna (hewan), serta ekosistem tempat mereka tinggal. Keanekaragaman hayati adalah salah satu aset alam paling berharga yang dimiliki oleh Bumi.

Baca juga: Keanekaragaman Hayati: Harta Karun Alam yang Tak Ternilai

Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, merasakan manfaat yang besar dari keanekaragaman ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mittermeier et al. (2004) dalam bukunya "Hotspots Revisited: Earth's Biologically Richest and Most Endangered Terrestrial Ecoregions," sektor pertanian di Indonesia sangat bergantung pada beragamnya spesies tanaman. Berbagai jenis padi, sayuran, dan buah-buahan tumbuh dengan subur di berbagai wilayah, memastikan pasokan makanan yang mencukupi bagi penduduknya. Misalnya, beras sebagai makanan pokok ditanam dalam berbagai varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah yang berbeda di seluruh Indonesia.

Selain itu, keanekaragaman hayati juga berdampak positif pada pariwisata. Taman Nasional Komodo, dengan kadal komodo yang langka, adalah salah satu contohnya. Wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat makhluk purba ini di habitat aslinya.

Fungsi Manfaat Keanekaragaman Hayati

Manfaat keanekaragaman hayati tidak hanya terbatas pada sumber daya alam dan pariwisata. Keanekaragaman ini juga memiliki fungsi ekologis yang penting. Ekosistem yang sehat dan beragam mendukung berbagai layanan ekosistem. Contoh utama adalah layanan polinisasi yang dilakukan oleh serangga seperti lebah dan kupu-kupu. Tanpa polinisasi ini, produksi buah dan sayuran akan terganggu, mengancam ketahanan pangan manusia.

Keanekaragaman hayati juga membantu dalam pengendalian hama alami. Dalam ekosistem yang seimbang, predator alami seperti burung pemangsa dan predator serangga dapat mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman pertanian. Ini mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Manfaat Keanekaragaman Hayati di Berbagai Bidang

Keanekaragaman hayati memiliki dampak yang luas di berbagai bidang. Di bidang kedokteran, penelitian tentang organisme laut seperti spons dan bakteri laut telah menghasilkan obat-obatan baru yang digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker. Sebagai contoh, Hamilton (2004) dalam bukunya "Medicinal Plants and Conservation: Issues and Approaches" membahas pentingnya eksploitasi sumber daya hayati dalam pengembangan obat-obatan baru.

Di bidang pertanian, tanaman genetik yang berasal dari berbagai wilayah dunia digunakan untuk menghasilkan varietas tahan penyakit dan adaptasi iklim. Dalam ilmu pengetahuan, keanekaragaman hayati menjadi sumber penelitian yang tak terbatas. Banyak ilmuwan yang mengkaji spesies-spesies baru dan memahami interaksi ekosistem yang kompleks. Hal ini membantu dalam pemahaman lebih lanjut tentang lingkungan dan potensi pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dalam kesimpulan, manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia sangat beragam dan mencakup aspek-aspek ekonomi, ekologi, dan kesejahteraan manusia. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan alam ini dengan bijak untuk generasi mendatang.

Referensi:

  1. Wilson, E. O. (1992). "The Diversity of Life." W.W. Norton & Company.
  2. Mittermeier, R. A., et al. (2004). "Hotspots Revisited: Earth's Biologically Richest and Most Endangered Terrestrial Ecoregions." CEMEX.
  3. Hamilton, A. (2003). "Medicinal Plants and Conservation: Issues and Approaches." WWF.
 

Sains Lainnya