OHBEGITU.com - Perang kimia adalah jenis perang yang melibatkan penggunaan senyawa kimia beracun sebagai senjata. Jenis perang ini berbeda dari perang nuklir dan biologis, yang bersama-sama membentuk NBC, singkatan militer untuk Nuklir, Biologis, dan Kimia (peperangan atau senjata). Perang kimia telah digunakan sejak zaman kuno, tetapi menjadi pemusnah massal pada Perang Dunia I. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu perang kimia, sejarah perang kimia, mengapa perang kimia berbahaya, efek perang kimia, dan contoh senjata perang kimia.
Baca juga: White Phosphorus: Senjata Kimia yang sangat Berbahaya
Apa itu Perang Kimia?
Perang kimia melibatkan penggunaan senyawa kimia beracun sebagai senjata. Senjata kimia dapat berupa gas, zat cair, atau zat padat. Setiap senjata kimia didesain untuk mematikan dengan mekanisme yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Peperangan kimia tidak bergantung pada kekuatan peledak untuk mencapai tujuan (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons). Hal itu bergantung pada sifat unik dari bahan kimia yang dipersenjatai. Menurut Konvensi Senjata Kimia, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron).
Sejarah Perang Kimia
Perang kimia telah digunakan sejak zaman kuno, tetapi menjadi pemusnah massal pada Perang Dunia I. Gas klorin pertama kali digunakan oleh Jerman pada tahun 1915, dan gas mustard pertama kali digunakan oleh Jerman pada tahun 1917. Senjata kimia juga digunakan dalam Perang Sipil Spanyol, Perang Dunia II, dan Perang Vietnam.Pada tahun 1993, Konvensi Senjata Kimia mulai berlaku dan terbentuklah Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk mengawasi pelaksanaan konvensi tersebut. Konvensi ini melarang pengembangan, produksi, penyimpanan, dan penggunaan senjata kimia (Hank, 2007).
Kenapa Perang Kimia Berbahaya?
Perang kimia berbahaya karena senjata kimia dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang parah pada manusia dan lingkungan. Senjata kimia dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan organ, kerusakan sistem saraf, dan kematian. Senjata kimia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, termasuk kerusakan tanah, air, dan udara.Selain itu, senjata kimia dapat menyebar dengan cepat dan sulit dikendalikan. Senjata kimia dapat menyebar melalui udara, air, atau tanah, dan dapat mempengaruhi orang yang tidak terlibat dalam konflik (Vectorsite)
Efek Perang Kimia
Efek perang kimia pada manusia dan lingkungan dapat sangat parah. Beberapa efek perang kimia pada manusia adalah sebagai berikut:
- Luka bakar: Senjata kimia dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
- Kerusakan organ: Senjata kimia dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti paru-paru, hati, dan ginjal.
- Kerusakan sistem saraf: Senjata kimia dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang dapat menyebabkan kejang, koma, dan kematian.
- Kematian: Senjata kimia dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
Efek perang kimia pada lingkungan adalah sebagai berikut:
- Kerusakan tanah: Senjata kimia dapat merusak tanah dan membuatnya tidak subur.
- Kerusakan air: Senjata kimia dapat mencemari air dan membuatnya tidak aman untuk diminum.
- Kerusakan udara: Senjata kimia dapat mencemari udara dan membuatnya tidak sehat untuk dihirup.
Contoh Senjata Perang Kimia
Beberapa contoh senjata perang kimia adalah sebagai berikut:
- Gas klorin: Gas klorin digunakan sebagai senjata kimia pada Perang Dunia I dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
- Gas mustard: Gas mustard digunakan sebagai senjata kimia pada Perang Dunia I dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata, serta kerusakan organ.
- Sarin: Sarin adalah senjata kimia yang digunakan dalam serangan teroris di Tokyo pada tahun 1995 dan dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf.
- VX: VX adalah senjata kimia yang sangat mematikan dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
- Phosgene: Phosgene adalah senjata kimia yang digunakan pada Perang Dunia I dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan kematian.
Kesimpulan
Perang kimia melibatkan penggunaan senyawa kimia beracun sebagai senjata. Senjata kimia dapat berupa gas, zat cair, atau zat padat. Perang kimia telah digunakan sejak zaman kuno, tetapi menjadi pemusnah massal pada Perang Dunia I. Senjata kimia dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang parah pada manusia dan lingkungan. Beberapa contoh senjata perang kimia adalah gas klorin, gas mustard, sarin, VX, dan phosgene. Konvensi Senjata Kimia melarang pengembangan, produksi, penyimpanan, dan penggunaan senjata kimia.
Referensi:
1. "Brief Description of Chemical Weapons". Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons.
2. D. Hank Ellison (August 24, 2007). Handbook of Chemical and Biological Warfare Agents, Second Edition. CRC Press. pp. 567–570.
3. "[2.0] A History of Chemical Warfare (2)". Vectorsite.net.